Retorika Abu Nadlir

Yang ditulis kan subur hidup di kalbu. Yang dikata kan cerah bermakna di jiwa. Yang diajar kan membekas dalam sejarah dan selepasnya!

BULAN PEMBAKARAN

Selasa, 24 Juli 20120 comments

Oleh: Muhammad Abu Nadlir

Arti Ramadlon secara bahasa adalah membakar. Ini karena dalam sejarah, pada bulan ini iklim di jazirah Arab biasanya sangat panas. Namun secara filosofis, makna membakar ini bisa dikaitkan dengan arti yang lebih luas. Salah satunya adalah proses pembakaran nilai-nilai dalam diri manusia.


Ibarat mesin, di bulan ini manusia akan mengalami proses pembakaran untuk menjadi lebih baik. Mesin apapun di dunia ini baru akan bergerak jika terjadi proses pembakaran. Secanggih apapun mesinnya, tanpa bahan bakar dan proses pembakaran, tidak mungkin dapat bergerak dan berproduksi dengan baik. Begitu pula tubuh manusia, secara biologis tubuh manusia akan rusak tanpa adanya pembakaran. Apalagi kalau sampai penumpukan lemak dalam tubuh tidak ada pembakaran, maka ini hanya akan menghasilkan kolesterol.

Contoh lain adalah emas, emas akan menjadi begitu berharga setelah proses pembakaran. Tanpa proses pembakaran yang intensif, ia akan tetap menjadi batu lainnya yang kurang bernilai. Degan adanya proses selektif yang ketat dan teliti dan pembakaran berkali-kali, barulah emas akan menjadi begitu indah dan sangat bernilai harganya sehingga jutaan wanita rela lehernya dikalungi, tangannya dililiti dan bahkan mereka rela melubangi telinganya hanya untuk menggantungkan emas disana. Bagaimana bila emas tanpa proses pembakaran, para wanita tidak akan rela melekukan itu semua.

Dan bulan suci Ramadlon ini, manusia dibakar, sehingga hawa nafsu yang menempel dalam jiwanya terbakar, hangus dan menguap. Dan dengan proses itu pula fitrah manusia yang selama ini tertutup oleh kotoran hawa nafsu akan menunjukkan jiwanya yang suci dan bersih.

Tanpa jiwa yang mengalami proses pembakaran, manusia tak ada bedanya dengan onggokan tulang dan daging. Tapi manusia yang jiwanya telah ”terbakar sempurna” akan selalu bernilai tinggi, sekalipun ia berada ditempat yang kotor. Ibarat emas mulia, akan selalu dicari, bahkan sekalipun telah tercampur dalam kotoran manusia dan binatang.

Inilah yang seharusnya menjadi tolak ukur Pemerintah Indonesia saat ini, bulan puasa ini akan menjadi bulan pembakaran bagi negara ini untuk menuju ”good governent”, bebas KKN dan bersemangat sebagai pelayan masyarakat. Dengan pembakaran” ini, sistem pemerintahan akan menjadi pemerintahan yang dapat bergerak dan berproduksi dengan baik, mulai dari orangnya sampai sistem pemerintahannya. Dengan ini negara kita akan mempunyai nilai tinggi dan berharga. Merdeka dan maju Indonesiaku.

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Retorika Abu Nadlir - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger