Retorika Abu Nadlir

Yang ditulis kan subur hidup di kalbu. Yang dikata kan cerah bermakna di jiwa. Yang diajar kan membekas dalam sejarah dan selepasnya!

SURAT AL-HUMAZAH (PENGUMPAT)

Kamis, 08 Januari 20153comments

Surat ini merupakan surat yang ke-32 yang diterima Rasulullah dan surat yang ke 104 berdasarkan urutan Mushaf al-Qur’an. Terdiri dari 9 ayat. Surat ini termasuk surat Makkiyah.
Nama surat dinamakan al-Humazah, artinya orang yang mengumpat dan mencela orang. Dinamakan juga al-Lumazah artinya orang yang  mencaci dan suka menyebut keaiban orang. Atau surat al-Hutamah artinya neraka al-Hutamah.




v Asbabun Nuzul
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari ‘Utsman dan Ibnu ‘Umar bahwa ‘Utsman dan Ibnu ‘Umar berkata: “Masih segar terngiang di telinga kami bahwa ayat ini (al-Humazah : 1-2) turun berkenaan dengan Ubay bin Khalaf, seorang tokoh Quraisy yang kaya raya, yang selalu mengejek dan menghina Rasul dengan kekayaannya.”
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari as-Suddi bahwa ayat ini (al-Humazah 1-3) turun berkenaan dengan al-Akhnas bin Syariq yang selalu mengejek dan mengumpat orang.
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari seorang suku Riqqah bahwa ayat ini (al-Humazah: 1-3) turun berkenaan dengan Jamil bin ‘Amir al-Jumhi, seorang tokoh musyrik yang selalu mengejek dan menghina orang.
Diriwayatkan oleh Ibnul Mundzir yang bersumber dari Ibnu Ishaq bahwa Umayyah bin Khalaf selalu mencela dan menghina Rasulullah apabila berjumpa dengannya. Maka Allah menurunkan ayat ini (al-Humazah: 1-9) sebagai ancaman siksa yang sangat dasyat terhadap orang-orang yang mempunyai anggapan dan berbuat seperti itu.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
وَيْلٌ لِكُلِّ هُمَزَةٍ لُمَزَةٍ (1) الَّذِي جَمَعَ مَالًا وَعَدَّدَهُ (2) يَحْسَبُ أَنَّ مَالَهُ أَخْلَدَهُ (3) كَلَّا لَيُنْبَذَنَّ فِي الْحُطَمَةِ (4) وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْحُطَمَةُ (5) نَارُ اللَّهِ الْمُوقَدَةُ (6) الَّتِي تَطَّلِعُ عَلَى الْأَفْئِدَةِ (7) إِنَّهَا عَلَيْهِمْ مُؤْصَدَةٌ (8) فِي عَمَدٍ مُمَدَّدَةٍ (9)
Kecelakaan bagi orang yang sering mengumpat lagi mencela(1), Yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung (2), Dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengkekalkannya (3), Sekali-kali tidak! Sesungguhnya Dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah (4). Dan tahukah kamu apa Huthamah itu? (5), (Yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan (6), Yang (membakar) sampai ke hati (7), Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka (8), (Sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang (terbentang) (9).




v Kosakata
Wayl : kecelakaan, kerugian, siksa yang akan dialami di neraka, nama lembah di neraka, doa untuk jatuhnya kecelakaan bagi seseorang.
Humazah : dorongan. Dorongan negatif (baik fisik maupun lisan), kata-kata yang buruk. Dalam Al-Qur’an surat al-Mukminuun (23): 97 disebutkan:
 وَقُلْ رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ
Artinya: Dan katakanlah: "Ya Tuhanku aku berlindung kepada Engkau (Ya Allah) dari bisikan-bisikan syaitan.
Biasanya kata buruk yang diucapkan, seringkali ketika orang yang dibicarakan tidak ada. Oleh karena itu, humazah sering diartikan dengan Ghibah (menyebut keburukan orang lain sedangkan orangnya tidak ada).
Maka, humazah berarti para pengumpat, orang yang sering membicarakan keburukan orang lain.
Lumazah : berasal dari kata kerja lamaza, yang berarti 'mengejek dengan cara mengedipkan mata, gerak-gerik, mencontoh gerakan dan ucapan seseorang dengan tujuan mengundang tawa/ejekan baik orangnya ada maupun tidak.
‘Addadah : menghitung-hitung, mempersiapkan, menghimpun, menumpuk.
Nabadza : melemparkan, membuang, mengusir, melepaskan.
Huthamah : nama neraka, bencana yang menghancurkan.





v Pesan Surat al-Humazah

Surat ini berisi tentang ancaman terhadap dua perbuatan yang dilakukan karena tidak peduli dengan lingkungan sekitar yaitu : mengumpat dan mencela orang lain, dan menumpuk harta.

Allah telah memberikan banyak sekali kenikmatan dan karunia kepada manusia. Tetapi banyak manusia yang lupa bahwa semuanya adalah berasal dari Allah. Mereka menganggap karunia tersebut adalah hasil dari usahanya sendiri. Sehingga mereka menjadi serakah dan tidak mau berbagi dengan orang lain dan menjadi orang yang sombong dan suka merendahkan orang lain. Padahal dalam karunia yang mereka dapat terselip hak orang lain.
Share this article :

+ comments + 3 comments

20 November 2017 pukul 08.43

Alhamdulillah.. Tambah ilmu

4 April 2018 pukul 19.38

Assalamualaikum, saudaraku admin yg sholeh, mohon maaf, saya hanya ingin membri tahukan saja, teks suroh al humazah yg admin cantum kan,itu ada tanda baca yg hilang,* dimohon dgn bhrp ridho, di tilik kmbali. *( Pada kalimat maa lahuu, huu trsbut wawu kecilnya shrusnya ada benderanya.) Salam ukhuwwah.

16 Agustus 2018 pukul 20.06

Semoga kita di JAUHKAN DARI SIKAP PENGUMPAT DAN MENGUMPULKAN HARTA DUNIA

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Retorika Abu Nadlir - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger