“Mudah
atau tidak itu tergantung pada usaha”
Syarat Menjadi Penulis
1. Mau
berpikir, gelisah tentang apapun, terutama yang dekat dengan kita. Mau mencari
tahu; mengapa? Apakah? dan bagaimana suatu hal terjadi
2. Mau
Membaca
3. Mau
Menulis
4. Mau
mencari Teman curhat dalam menulis, mau menerima kritikan
5. Mau
memperkenalkan atau menyebarkan ide, hasil pemikiran dan tulisan kita itu. Baik
dalam majalah, mading, koran, jurnal dsb.
Rukun Menulis
1. Punya
Ide atau tema (oh iya, ide itu seperti wahyu: datang sendiri, tergantung pada
seberapa luas pengetahuan kita)
2. Mengumpulkan
data
3. Mulai
menulis
4. Mengedit
(termasuk meminta kritikan teman)
5. Mengirim
atau mem-publish tulisan
Motivasi menulis
1. Idealisme,
penyebaran ide dan “iman”, pencerahan
2. Uang
3. Ketenaran
4. Propaganda
5. Karir
Tips memproduksi ide atau tema tulisan
(kita
mau berpikir tentang:)
1. Hal
yang sedang hangat, sedang in, aktual atau menyita perhatian banyak
orang; (Irfan Bachdim, Keraton Jogja dll)
2. Hal
yang dekat dengan dan kita kuasai (pendidikan islam, ekonomi syari’ah, hukum
islam, dakwah, tafsir-hadits, filsafat; tentang sekitar rumah kita; adakah
lokalisasi, nasib petani, nasib nelayan, nasib pedagang pasar, nasib PKL; tentang
dunia kampus)
3. Suatu
yang terkenal; SBY, KPK, Gus dur, Century, Gayus,
4. Hal
yang menarik dan tak lazim; Ponari, Lapindo, Sumanto,
5. Ketegangan
atau konflik (Keraton Jogja, Demokrat-Golkar, perbatasan Indonesia-Malaysia,
PSSI-LPI)
6. Hal
yang memantik rasa kemanusiaan kita (cewek 9 tahun diperkosa lalu dibuang di septic
tank, gizi buruk, kakek memperkosa cucu, TKI yang remuk badannya)
Tips membuat artikel yang layak jual
1. Judul
menarik
2. Aktual
(hangat) dan faktual (berdasar data)
3. Bahasa
yang mudah dipahami.
4. Teratur,
ide tidak meloncat-loncat.
5. Analisis
yang tajam, berbeda dengan yang lain.
6. Menginformasikan
hal baru, menyadarkan dan mencerahkan
7. Reaktualisasi
tema lama (hari-hari penting diperhatikan)
Tips membuat judul menarik (membuat orang
penasaran ingin tahu apa isinya)
1. Pemilihan
diksi yang tepat dan enak didengar (Bush datang, Indonesia siap Utang; satu
Kosong buat SBY-JK; harga sembako melangit, rakyat menjerit)
2. Unik
(kita semua wedus gembel,)
3. Plesetan
dari istilah umum (ponari sweat, )
4. Kata
yang belum banyak dikenal (altruisme dan ibadah sosial, cancut taliwanda, disleksia
dan peran ibu)
5. Gunakan
tagline iklan atau apapun yang terkenal (pendidikan mahal, tanya kenapa?)
6. Mempertanyakan
sesuatu (mengapa SBY perlu diturunkan? Mengapa Ical harus dipenjara? Mengapa
Sri Mulyani harus didepak?)
Tips menembus koran
1. Wajib
baca koran yang mau dibidik.
2. Kenali
karakter Koran.
3. Tahu
rubrik, email, panjang karakter, selera redaktur, honor.
4. Tahu
tata cara menulis (titik koma, EYD, identitas, alamat, nomor HP, nomor rekening).
Hal penting yang harus selalu diingat dalam menulis?
1. Apakah
tulisan kita itu punya nilai kemanfaatan kepada pembaca? Apakah ada hal yang
bisa dipetik dari tulisan kita? Lebih lanjut apakah tulisan kita memberikan
pencerahan? Jadi kalau menulis jangan asal, kalau asal jangan menulis. Harus
bermanfaat.
2. Jangan
terlalu percaya pada tips dan teori menulis, walaupun itu ditulis oleh pakar
menulis sekalipun. Menulis adalah persoalan praktek bukan teori. Jadi
menulislah sendiri maka kamu akan mendapatkan teorimu sendiri dari proses
belajar menulis yang terus-menerus (yang mungkin berbeda dengan
teori-teori para pakar tersebut).
3. Penulis
artikel yang buruk adalah mereka yang tak pernah membaca artikel, penulis esai
yang buruk adalah mereka yang tak pernah membaca esai, begitu pula dengan
cerpen, puisi dan berbagai bentuk tulisan lainnya.
4. Jika
tulisan anda tak juga “terjual”, tak masuk-masuk media massa bukan yang buruk
bukanlah tulisan anda namun anda sendiri yang kurang keras dalam berusaha.
5. Katakan
dan yakini anda bisa menulis, lalu menulislah dan yakin usaha sampai.
Jangan Mendaku atau mengklaim tulisan orang lain
sebagai karya anda. Inilah yang dinamakan plagiarisme. Tiap mengambil atau
mengutip tulisan sebutkan selalu sumbernya.
Posting Komentar