Surat ini merupakan surat yang ke-28 yang diterima Rasulullah dan surat ke 95 berdasarkan urutan Mushaf al-Qur’an. Terdiri dari 8 ayat. Surat ini termasuk surat Makkiyyah.
v Asbabun Nuzul Surat At-Tiin
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir meriwayatkan dari al-‘Ufi
dari Ibnu Abbas yang berkata, “Ayat ini turun berkenaan dengan beberapa
orang di zaman Rasulullah yang
dipanjangkan umurnya hingga menjadi pikun. Orang-orang lalu bertanya tentang (perkataan
dan perbuatan) mereka ketika pikiran mereka tidak berfungsi lagi. Turun surat At-Tiin ayat ke 5-6, bahwa
mereka mendapat pemaafan. Mereka
hanya diganjar dari apa yang mereka kerjakan ketika pikiran mereka
masih sehat dan baik.
وَالتِّينِ وَالزَّيْتُونِ (1) وَطُورِ سِينِينَ (2) وَهَذَا
الْبَلَدِ الْأَمِينِ (3) لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ
(4) ثُمَّ رَدَدْنَاهُ أَسْفَلَ سَافِلِينَ (5) إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا
وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ (6) فَمَا يُكَذِّبُكَ
بَعْدُ بِالدِّينِ (7) أَلَيْسَ اللَّهُ بِأَحْكَمِ الْحَاكِمِينَ (8)
1)
Demi Tin dan
Zaitun,
2) Dan
demi bukit Sinai,
3) Dan
demi kota yang aman,
4) Sesungguhnya
Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya,
5) Kemudia
Kami mengembalikannya ke (tingkat) yang serendah-rendahnya,
6) Kecuali
orang-orang yang beriman dan mengerjakan yang shalih; maka bagi mereka pahala
yang tiada putus-putusnya,
7) Maka
apakah yang menyebabkanmu mendustakan Pembalasan sesudah (adanya
keterangan-keterangan itu)?,
8) Bukankah Allah sebijaksana-bijaksananya Hakim?,
v Kosakata
Kata At-Tiin dan Az-Zaituun ada perbedaan pendapat dari
para ulama’, antara lain:
1.
At-Tiin dan Az-Zaituun adalah dua tempat dimana Nabi Musa A.S dan Nabi
Muhammad SAW menerima wahyu,
2.
At-Tiin adalah tempat (bukit) tertentu di Damasku, Syria, dan sementara Az-Zaituun
adalah terambil Nabi Isa A. menerima wahyu,
3.
At-Tiin adalah sebuah gunung di Yerussalem tempat Nabi Isa A.S diselamatakan
dari usaha pembunuhan.
4.
At-Tiin dan Az-Zaituun adalah jenis buah-buahan. Buah At-Tiin adalah
sejenis buah sejenis buah yang terdapat di Timur Tengah. Bila telah matang,
warnanya coklat, berbiji seperti tomat, rasanya manis dan dinilai mempunyai
kadar gizi yang tinggi dan mudah dicerna. Dalam hadits dijelaskan bahwa buah tiin
ini bisa menyembuhkan batu-batuan pada saluran kencing dan ambein (wasir).
Dan Az-Zaituun adalah tumbuhan berkayu yg bercabang-cabang, pohonnya
berwarna hijau, buahnya ada yangbhijau, ada pula yang hitam pekat, berbentuk
seperti anggur, dimakan sebagai asinan, dan bisa dibuat minyak yang sangat
jernih untuk berbagai manfaat,
Kata Ath-Thuur berarti “bukit atau gunung”. Ath-Thuuri Siniin
adalah bukit atau gunung dimana Nabi Musa A.S menerima wahyu, yang berlokasi di
Sinai, Mesir.
Taqwiim, berasal dari kata qama yang berarti “sempurna”.
Kata qama dalam bahasa Arab sering diartikan “berdiri”, karena ketika
seseorang berdiri maka dia sempurna.
Di dalam al-Qur’an, terdapat kata aqiimuu yang digunakan untuk
perintah shalat, maka kata aqiimuu berarti bahwa shalat harus
dilaksanakan dengan sempurna sesuai dengan syarat, rukun, dan sunnah-sunnahnya.
Radadnaahu, terambil dari kata radada yang dirangkai dengan
kata ganti naa dan hu. Radada antara lain berarti “mengalihkan,
memalingkan, atau mengembalikan”.
‘Amiluu, terambil dari kata ‘amala. ‘Amala biasa
digunakan untuk “menggambarkan suatu aktivitas yang dilakukan dengan sengaja dan
maksud tertentu”.
Ajr, berarti “balasan, ganjaran, pahala, imbalan baik”.
Mamnuun, terambil dari kata manana yang antara lain berarti
“memutus atau memotong”. Maka Ghair Mamnuun berarti “tidak putus-putus”.
v Pesan
Surat At-Tiin
1. Tema utama surat
At-Tiin ini adalah uraian tentang manusia dan akan ada pembalasan dan ganjaran yang
akan diterima oleh manusia di Hari Kiamat nanti.
2. Allah SWT telah
menciptakan manusia dalam bentuk fisik dan psikis yang sebaik-baiknya ciptaan. Tetapi
yang terjadi adalah manusia selalu melampaui batas dan karena ulah manusia
sendiri, Allah menjatuhkan atau mengembalikan mereka ke tempat yang
serendah-rendahnya.
3. Surat At-Tiin
ini diakhiri dengan suatu pertanyaan yang mengandung makna bahwa sesungguhnya
Allah Maha Bijaksana dalam segala hal, termasuk dalam putusana-putusan-Nya yang
menyangkut wujud dan masa depan manusia.
4.
Dalam kitab hadits
Imam Tirmidzi, Imam Abu Dawud dan Imam Ahmad Bin Hanbal, riwayat Abu Hurairah
bahwa Rasulullah SAW pernah berkata: Barang siapa membaca (وَالتِّينِ وَالزَّيْتُونِ) sampai pada ayat (أَلَيْسَ اللَّهُ
بِأَحْكَمِ الْحَاكِمِينَ),
maka hendaklah membaca:
بَلَى وَأَنَا عَلَى ذَلِكَ مِنَ الشَّاهِدِينَ
Posting Komentar