Retorika Abu Nadlir

Yang ditulis kan subur hidup di kalbu. Yang dikata kan cerah bermakna di jiwa. Yang diajar kan membekas dalam sejarah dan selepasnya!

Sekolah Bermutu Itu Murah

Rabu, 05 Desember 20121comments

Oleh: Muhammad Abu Nadlir, M.Si.
*Direktur Monash Institute

(Kendari Pos, 20 Oktober 2012)



Orang-orang miskin yang semestinya mendapat prioritas bantuan dan perlindungan semakin terpinggirkan dalam hal pendidikan “murah” di sekolah-sekolah negeri.  Mereka terpaksa bersekolah di lembga pendidikan swasta yang tentu biayanya lebih mahal. Mengapa?

Karena biaya pendidikan di sekolah negeri kini semakin tidak terjangkau kalangan bawah. Adanya anggapan sekolah negeri lebih bermutu daripada sekolah swasta menjadikan magnet yang sangat kuat menyedot animo masyarakat menyekolahkan anaknya di sekolah negeri.

Yang lebih parah lagi adalah diberlakukannya seleksi yang sangat ketat terhadap calon siswa baru. Selain nilai akademis sebagai standar penerimaan siswa baru, ada juga formulir yang harus diisi dan menyatakan berapa jumlah sumbangan pendidikan yang akan diberikan kepada sekolah. Maka inilah yang terjadi, hanya anak orang dari keluarga mampu yang masuk seleksi terselebung itu. Sedangkan anak yang tidak mampu dengan prestasi sangat tinggi menjadi pesimis dan akhirnya merelakan haknya untuk diambil orang lain.

Ironis memang, sekolah-sekolah negeri (yang mendapatkan subsidi paling banyak dari pemerintah dibandingkan sekolah swasta) justru lebih banyak dinikmati oleh anak-anak orang yang mampu. Sementara orang miskin harus berjuang lebih keras lagi agar bisa tetap menyekolahkan anaknya di lembaga pendidikan swasta. Dan bagi mereka yang memang sama sekali tidak mampu akhirnya tidak dapat melanjutkan jenjang pendidikanya. Terutama ke jenjang SMP dan SMA.

 Hal tersebut mempertegyg dugaan khalayak bahwa pada umumnya sekolah, telah menjadi “lahan basah” oleh para birokrat pendidikan. Selain biaya pendidikan dan pendukungnya yang bisa berupa SPP (Sumbangan Pengembangan Pendidikan), Dana Kegiatan Ekstra Kurikuler, Dana Pengembangan Perpustakaan dan Laboratorium, dan lain-lain. Ditambah lagi dengan dana yang tidak berhubungan langsung dengan dunia pendidikan, seperti uang seragam (seragam sekolah dan olah raga). Selain itu masih ada dana lain yang harus disiapkan oleh orang tua untuk membeli buku pelajaran ataupun LKS (Lembar Kegiatan Siswa) yang jumlahnya tidak sedikit.

Kalau ditotal semuanya tentu akan sangat banyak. Dan telah menjadi suatu adagium bahwa pendidikan yang baik tentu akan membutuhkan biaya yang mahal. Namun haruskan sekolah yang bermutu adalah sekolah yang mahal?

Ciri-Ciri Sekolah Bermutu

Sekolah dikatakan bermutu atau tidak, bagi penulis cukup dengan mengamati beberapa aspek.  

Pertamaa, ruh pendidikan adalah guru. Bagaimana pun juga peran guru dalam mendidik tak bisa tergantikan oleh piranti secanggih apapun. Mungkin pengajar yang berfungsi sebagai pengajar yang berfungsi mentransfer pengetahuan (transfer of knowledge) masih bisa digantikan oleh sumber belajar lainnya, seperti buku, komputer, internet, dan lain-lain. Namun dalam hal mendidik yang berfungsi membentuk karakter dan sikap siswa sebagai manusia yang masih sangat memerlukan bantuan dan bimbingan menuju ke arah kedewasaan, maka guru tak dapat tergantikan oleh alat lain.
Oleh karena itu, hampir bisa dipastikan bahwa sekolah yang bermutu tentulah di dalamnya terdapat guru-guru  yang bermutu pula. Dan untuk mendapatkan guru yang bermutu, pemerintah dalam hal ini harus segera tanggap dan membenahi sekolah-sekolah yang kekurangan guru yang bermutu maupun gurunya belum masuk kategori bermutu. Dengan cara peningkatan profesionalisme lewat  in-service traning, baik melalui diklat, maupun pelatihan-pelatihan lainnya.

Kedua, proses belajar dan mengajar merupakan kegiatan yang sangat menentukan bagi keberhasilan belajar. Sekolah yang baik, tentulah akan mengelola proses belajar dan mengajar dengan sungguh-sunggu dan senantiasa melakukan evaluasi secara berkesinambungan atas proses yang sudah dilakukan. Oleh karena itu, sekolah yang bermutu, kualitas proses belajar dan mengajar akan mendapat prioritas perhatian dan penanganan yang serius dari seluruh komponen pendidikan di sekolah tersebut.

Bisa kita lihat dari interaksi yang dilakukan pihak sekolah dengan orang tua siswa mengenai kondisi hasil belajar ana-anaknya di sekolah. Bila ada komunikasi yang baik mengenai hal itu, tentu sekolah telah melakukan proses belajar dan mengajar secara sungguh-sungguh.

Proses belajar dan mengajar yang baik, tidak mensyaratkan sarana belajar yang mewah. Tanpa gedung yang megah dan bertigkat, tetap bisa diusahakan proses belajar dan mengajar yang bermutu. Memang sarana belajar adalah penunjang keberhasilan belajar, namun syarat utama yang harus dipenuhi sekolah yang bermutu adalah kemauan untuk mengelola proses belajar dan mengajar secara kratif dan sungguh-sungguh.

Ketiga, tersedianya sumber belajar berupa buku yang memadai bagi siswa dan guru. Karena sumber yang paling menentukan keberhasilan belajar adalah buku. Oleh karena itu, pemerintah harus menaruh perhatian yang sungguh-sungguh atas tersedinya buku pelajaran yang berkualitas dan bisa terjangkau harganya oleh orang tua siswa. Bahkan gratis lebih baik.
Melihat begitu pentingnya buku bagi keberhasilan belajar, maka bantuan pengadaan buku perlu ditingkatkan dengan memberikan kewenangan sekolah untuk memilih buku yang sesuai dengan kebutuhan. Jangan memberikan dalam bentuk jadi, karena kondisi yang tidak mungkin sama antara kebutuhan sekolah yang ada di kota dengan di daerah pinggiran, sehingga kadar muatan materinya perlu disesuaikan.

Saatnya Berbenah

Dari tiga sapek di atas, akan memberikan kita keberanian untuk mengatakan bahwa sekolah yang bermutu sebenarnya tidak cukup sekedar dicitrakan lewat mewahnya gedung sekolah ataupun lengkapnya sarana belajara yang ada. Namun yang lebih penting dari itu adalah adanya kesungguhan guru untk melakukan proses belajar dan mengajar secara bermutu dan tersedianya sumber belajar yang memadai berupa buku.

Alhasil, anggapan bahwa sekolah yang bermutu adalah sekolah yang mahal adalah salah. Semua sekolah bisa menjadi sekolah yang bermutu ,apabia pihak sekolah mulai dari sekerang segera berbenah. Dan memperbaki sistem yang ada. Saatnya menjadikan pendidikan mudah didapatkan. Sehingga Indonesia akan melahirkan generasi-generasi yang bermutu.
Share this article :

+ comments + 1 comments

16 Januari 2013 pukul 14.35

mksihh gann infoonyaa


ni skdr info buat kaliann gann

ayo gan buruan ikutin kompotisi cerdas cermat online sejawatimur seri2 gann hadiahnya cukup banyak dan pendaftaranya geratis gan

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Retorika Abu Nadlir - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger