Retorika Abu Nadlir

Yang ditulis kan subur hidup di kalbu. Yang dikata kan cerah bermakna di jiwa. Yang diajar kan membekas dalam sejarah dan selepasnya!

SURAT AL-AADIYAAT (YANG BERLARI KENCANG)

Minggu, 25 Januari 20150 comments


Surat ini merupakan surat yang ke-14 yang diterima Rasulullah dan surat ke 100 berdasarkan urutan Mushaf al-Qur’an. Terdiri dari 11 ayat. Surat ini termasuk surat Makkiyah.

وَالْعَادِيَاتِ ضَبْحًا (1) فَالْمُورِيَاتِ قَدْحًا (2) فَالْمُغِيرَاتِ صُبْحًا (3) فَأَثَرْنَ بِهِ نَقْعًا (4) فَوَسَطْنَ بِهِ جَمْعًا (5) إِنَّ الْإِنْسَانَ لِرَبِّهِ لَكَنُودٌ (6) وَإِنَّهُ عَلَى ذَلِكَ لَشَهِيدٌ (7) وَإِنَّهُ لِحُبِّ الْخَيْرِ لَشَدِيدٌ (8) أَفَلَا يَعْلَمُ إِذَا بُعْثِرَ مَا فِي الْقُبُورِ (9) وَحُصِّلَ مَا فِي الصُّدُورِ (10) إِنَّ رَبَّهُمْ بِهِمْ يَوْمَئِذٍ لَخَبِيرٌ (11)
Demi yang berlari kencang terengah-engah (1) Dan yang mencetuskan api (2) Dan yang menyerang dengan tiba-tiba di waktu pagi, (3) Maka ia menerbangkan debu, (4) Dan menyerbu ke tengah-tengah kelompok, (5) Sesungguhnya manusia terhadap Tuhannya sangat ingkar,(6) Dan sesungguhnya dia atas hal itu menjadi saksi,(7) Dan sesungguhnya dia sangat karena cintanya kepada harta sangat kikir,(8) Maka apakah dia tidak mengetahui apabila dibongkar apa yang ada di dalam kubur,(9) Dan dilahirkan apa yang ada di dalam dada?,(10) Sesungguhnya Tuhan mereka pada hari itu Maha Mengetahui,(11)

v Kosakata
Al-Aadiyaat, terambil dari kata ’adaa-ya’duu yang berarti “jauh atau melampaui batas”. Kata Al-Aadiyaat secara harfiah berarti “yang berlari kencang”. Ada ulama’ yang berpendapat kuda, ada juga yang berpendapat unta.
Dhabhan, berarti “suara yang terdengar dari mulut kuda/unta pada aat berlari kencang”.
Al-Muuriyaat, berarti “menyalakan api”.
Qadhar, berarti “mengeluarkan, memercikkan”.
Al-Mughiiraat, berarti “bercepat-cepat melangkah, serangan mendadak dan cepat”.
Shubhan, berarti “waktu shubuh, waktu pagi”.
Jam’an, berarti “kelompok yang besar”.
Kanuud, pada awalnya “tanah yang tidak ditumbuhi sesuatu (tandus)”, tapi yang dimaksud adalah “harta benda”.
Syahiid, berarti “menyaksikan”.
Al-Khair, pada awalnya berarti “kebaikan”, tapi yang dimaksud di sini adalah “harta benda”. Baca al-Baqarah [2]: 180.
Bu’tsira, pada awalnya berarti “membolak-balik sesuatu”, tapi yang dimaksud di sini adalah “membongkar”.
Hushshila, berarti “memisahkan, mengemukakan, menampakkan, menghimpun”.
Ash-Shuduur, berarti “dada”.



v Pesan Surat al-Aadiyaat
1.     Surat ini menguraikan tentang kerugian yang akan dialami oleh mereka yang mencintai gemerlapan dunia lagi kikir
2.     Surat ini menjelaskan sifat-sifat buruk manusia dan kebangkitan mereka serta pembalasan kepada mereka pada hari kiamat.
3.     Surat ini juga berisi ancaman kepada manusia yang ingkar dan yang sangat mencintai harta benda bahwa mereka akan mendapat balasan yang setimpal ketika mereka dibangkitkan dari kubur dan ketika isi dada mereka ditampakkan.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Retorika Abu Nadlir - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger