Retorika Abu Nadlir

Yang ditulis kan subur hidup di kalbu. Yang dikata kan cerah bermakna di jiwa. Yang diajar kan membekas dalam sejarah dan selepasnya!

TAFSIR SURAT AL-LAIL (MALAM)

Sabtu, 28 Maret 20150 comments




Oleh : Muhammad Abu Nadlir

Surat ini merupakan surat yang ke- 9 yang diterima Rasulullah dan surat ke 92 berdasarkan urutan Mushaf al-Qur’an. Terdiri dari 21 ayat. Surat ini termasuk surat Makkiyyah.


  •  Asbabun Nuzul Surat Al-Lail 
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim, dari al-Hakam bin Abban, dari ‘Ikrimah, yang bersumber dari ‘Ibnu ‘Abbas, bahwa ada seorang pemilik pohon kurma mempunyai pohon yang mayangnya menjulur ke rumah tetanganya, seorang fakir yang banyak anak. Setiap kali pemilik kurma itu memetik buahnya, ia memetiknya dari rumah tetangganya itu. Apabila ada kurma yang jatuh dan dipungut oleh anak-anak orang fakir itu, ia segera turun dan merampasnya dari tangan anak-anak itu, bahkan yang sudah masuk mulut mereka pun dipaksanya keluar. 

Orang fakir itu mengadukan halnya kepada Nabi SAW. Beliau berjanji akan menyelesaikannya. Kemudian Rasulullah SAW bertemu dengan pemilik kurma itu dan bersabda: “Berikan kepadaku pohon kurma yang mayangnya menjulur ke rumah si fulan. Sebagai gantinya kamu akan mendapat pohon kurma di surga” Si pemilik pohon kurma berkata: “Hanya sekian tawaranmu? Aku mempunyai banyak pohon kurma, dan pohon kurma yang diminta itu yang paling baik buahnya”. Lalu si pemilik pohon kurma itu pun pergi. 

Pembicaraan si pemilik pohon kurma dengan Nabi SAW itu terdengan oleh seorang dermawan, yaitu Abu Ad-Dahda’ al-Anshari, yang langsung menghadap Rasulullah SAW dan berkata: “Seandainya pohon itu menjadi milikku, apakah tawaranmu itu Ya Rasulullah berlaku juga bagiku?” Rasulullah SAW menjawab : “Ya.” Maka pergilah orang itu menemui pemilik pohon kurma. Si pemilik pohon kurma berkata: “Apakah engkau tahu bahwa Muhammad SAW menjanjikan pohon kurma di surga sebagai ganti pohon kurma yang mayangnya menjulur ke rumah tetanggaku? Aku telah mencatat tawaran beliau. Akan tetapi buah pohon kurma itu sangat mengagumkan. Aku banyak mempunyai pohon kurma, tetapi tidak ada satu pohon pun yang selebat itu”. Abu Ad-Dahda’ al-Anshari berkata: “Apakah engkau mau menjualnya?” Ia menjawab : “Tidak, kecuali apabila ada orang yang sanggup memenuhi keinginanku, akan tetapi pasti tidak aka nada yang sanggup”. Abu Ad-Dahda’ al-Anshari berkata lagi: “Berapa yang engkau inginkan?” Ia berkata : “Aku ingin empat puluh pohon kurma”. Abu Ad-Dahda’ al-Anshari terdiam, kemudian berkata lagi : “Engkau minta yang bukan-bukan. Tapi baiklah aku berikan empat puluh pohon kurma padamu, dan aku minta saksi jika engkau benar-benar mau menukarnya”. Iapun memanggil sahabat-sahabatnya untuk menyaksikan penukaran itu. 

Orang dermawan itu menghadap Rasulullah SAW dan berkata: “Ya Rasulullah, pohon kurma itu telah menjadi milikku. Aku akan menyerahkannya kepada tuan”. Maka berangkatlah Rasulullah SAW menemui pemilik rumah yang fakir itu dan bersabda: “Ambillah pohon kurma itu untukmu dan keluargamu”. Maka turunlah ayat ini (al-Lail ayat 1- akhir ayat) yang membedakan kedudukan orang bakhil dengan orang dermawan.

  • Terjemah

1)  Demi malam apabila menutupi,
2)  Dan siang apabila terang benderang,
3)  Dan penciptaan laki-laki dan perempuan,
4)  Sesungguhnya usaha kamu sungguh berbeda-beda,
5)  Maka adapun orang yang memberi dan bertakwa,
6)  Serta membenarkan (adanya) yang terbaik,
7)  Maka kelak Kami akan memudahkan baginya kemudahan,
8)  Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup,
9)  Serta mendustakan yang terbaik,
10) Maka kelak Kami akan memudahkan baginya kesukaran,
11) Dan tidak berguna baginya hartanya apabila ia telah binasa,
12) Sesungguhnya atas Kamilah petunjuk,
13) Sesungguhnya kepunyaan Kamilah akhirat dan dunia,
14) Maka Aku memperingatkan kamu dengan api yang menyala-nyala,
15) Tidak ada yang masuk ke dalamnya kecuali orang yang paling celaka,
16) Yang mendustakan dan berpaling,
17) Dan akan dijauhkan darinya orang yang paling takwa,
18) Yang menafkahkan hartanya untuk membersihkan,
19) Padahal tidak ada seseorang pun di sisinya (yang memberikan) suatu nikmat kepada-Nya yang (harus) dibalasnya,
20) Tetapi karena mencari keridhaan Tuhannya Yang Maha Tinggi,
21) Dan kelak dia benar-benar dia akan ridha.


  • Kosakata
Kata Al-Lail pada mulanya dari segi bahasa berati “hitam”, karena itu malam, rambut (yang hitam) dinamai Lail. 

Kata Sa’y pada mulanya digunakan dalam arti berjalan dengan cepat. Namun makna yang dimaksud oleh ayat ke – 4 pada surat ini adalah upaya sungguh- sungguh

Kata Syattaa adalah bentuk jamak dari kata syatiit yang terambil dari kata asy-syatt yaitu keterpancaran yang sangat jauh. Yang dimaksud di sini adalah perbedaan yang menonjol dalam berbagai hal, sifat, dan kondisi. 

Kata Taraddaa terambil dari kata ar-radaa yaitu kebinasaan. Kata ini digunakan juga dalam arti jatuh meluncur ke bawah

Kata Al-Asyqaa (yang paling/yang lebih celaka) adalah bentuk superlatif dari kata syaqiyy.

  • Pesan Surat Al-Lail 
  1.  Surat Al-Lail ini menjelaskan bahwa usaha manusia itu berbeda-beda, karena itu balasannya berbeda-beda pula; orang yang suka berderma, bertakwa dan membenarkan adanya yang baik, dimudahkan Allah baginya melakukan kebaikan yang membawa kepada kebahagiaan di akhirat, tetapi orang yang dimudahkan Allah baginya melakukan kejahatan-kejahatan yang membawa kepada kesengsaraan di akhirat, harta benda tidak akan akan memberi manfaat kepadanya; orang yang bakhil merasa dirinya cukup dan mendustakan adanya pahala yang baik.
  2. Sebelum Allah mempermudah jalan kebahagiaan, maka seseorang terlebih dahulu diisyaratkan untuk melakukan sesuatu dengan syarat pengamalan manusia untuk memberi dan bertakwa serta membenarkan adanya yang terbaik. Kalau ini dilakukan, maka Insya’ Allah kemudahan yang dijanjikan akan diperoleh. 
  3.  Segala yang berkaitan dengan kehidupan dunia adalah milik Allah SWT. Demikian juga dengan kehidupan akhirat. Allah SWT yang mengendalikan keduanya melalui hukum-hukum yang ditetapkan-Nya berlaku pada masing-masing alam dunia dan akhirat.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Retorika Abu Nadlir - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger