Retorika Abu Nadlir

Yang ditulis kan subur hidup di kalbu. Yang dikata kan cerah bermakna di jiwa. Yang diajar kan membekas dalam sejarah dan selepasnya!

TAFSIR SURAT AL-GHAASYIYAH (HARI PEMBALASAN)

Sabtu, 25 April 20150 comments

Oleh : Muhammad Abu Nadlir

Surat ini adalah surat yang ke 68 berdasarkan urutan surat yang diterima Rasulullah dan surat ke 88 berdasarkan urutan Mushaf al-Qur’an. Terdiri dari 26 ayat. Surat ini termasuk surat Makkiyyah.


v Asbabun Nuzul Surat Al-Ghaasyiyah

Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hatim, yang bersumber dari Qatadah bahwa ketika Allah melukiskan ciri-ciri surga, kaum-kaum yang sesat merasa heran. Maka Allah menurunkan surat ini  sebagai perintah untuk memikirkan keluhuran dan keajaiban ciptaan Allah.


1)      Sudah datangkah kepadamu berita al-Ghaasyiyah?
2)      Banyak muka-muka pada hari itu tunduk terhina,
3)      Bekerja keras lagi kepayahan,
4)      (Mereka) memasuki api yang sangat panas,
5)      Diberi minum dari sumber yang sangat panas,
6)      Mereka tidak memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri,
7)      Yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar,
8)      Banyak muka-muka pada hari itu berseri-seri,
9)      Terhadap usahanya ia ridha,
10) Di dalam surga yang tinggi,
11) Engkau tidak mendengar di dalamnya yang tidak berguna,
12) Di dalamnya ada mata air yang mengalir,
13) Di dalamnya ada tahta-tahta yang ditinggikan,
14) Dan gelas-gelas yang terhidang,
15) Dan bantal-bantal yang tersusun,
16) Dan permadani-permadani yang terhampar,
17) Maka apakah mereka tidak memperhatikan kepada unta bagaimana ia diciptakan?,
18) Dan langit, bagaimana ia ditinggikan?,
19) Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan?,
20) Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?,
21) Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya engkau hanyalah pemberi peringatan,
22) Engkau bukanlah atas mereka penguasa,
23) Tetapi siapa yang berpaling dan kafir,
24) Maka Allah akan menyiksanya dengan siksa yang terbesar,
25) Sesungguhnya kepada Kami-lah kembali mereka,
26) Kemudia sesungguhnya atas Kami-lah hisaab mereka.


v Kosakata

Kata Hal biasa digunakkan untuk bertanya dalam arti apakah. Tetapi banyak ulama’ yang mengartikannya pada awal surat ini dengan arti sudahkah.

Kata al-Ghaasyiyah terambil dari kata yaghsyaa yang pada mulanya berarti menutup. Al-Ghaasyiyah adalah sesuatu yang menutup secara mantap. Yang dimaksud pada surat ini adalah peristiwa hari Kiamat mengakibatkan tertutupnya akal dan kesadaran manusia akibat rasa takut  yang demikian mencekam.

Kata Wujuuh adalah bentuk jamak dari kata wajh yakni muka. Bagaian badan yang cukup jelas ini, sering kali diartikan totalitas diri manusia, karena dengan melihat wajah, kita dapat mengenal seseorang, walau seluruh badannya tertutup. Dan sebaliknya kita kemungkinan besar tidak mengenal seseorang yang tertutup wajahnya walau seluruh badannya terbuka.

Kata Dharii’ adalah sejenis tumbuhan berduri yang telah kering, dan ketika itu ia menjadi racun.

Kata Surur adalah bentuk jamak dari kata sariir yaitu tempat duduk sekaligus tempat bersandar yang cukup luas, sehingga dapat digunakan untuk berbaring. Karena itu ia biasa juga diartikan ranjang/tempat tidur.

Kata Maudhuu’ah ada juga yang memahaminya dalam arti menurut ukuran dan kadar yang serasi dan sesuai dengan para peminumnya, atau diletakkan di dekat sumber minuman yang mereka inginkan.

Kata Zarabiyy adalah bentuk jamak dari kata zirbiyy yang merupakan kata yang terambil dari nama kota Azerbaijan, salah satu wilayah di dekat Bukhara yang dahulu merupakan bagian dari Persia (Iran) kemudian masuk ke Uni Soviet, lalu kini berdiri sendiri sebagai satu Republik yang terletak antara Iran dan Armeninia. Azerbaijan adalah salah satu wilayah yang hingga kini sangat terkenal dalam pembuatan permadani yang sangat indah dan berkualitas tinggi. Sejak dahulu hingga sekarang permadani-permadani dari Azerbaijan sangat halus dan berwarna warni, menjadi hiasan rumah sekaligus btempat duduk yang mewah.

Kata Mushaithir dengan huruf shaad terambil dari kata saithara dengan huruf siin yang berarti menguasai sehingga dapat memaksa.


v Pesan Surat al-Ghaasyiyah
1. Surat Al Ghaasyiyah menerangkan penderitaan orang-orang yang kafir dan kenikmatan orang-orang yang beriman pada hari kiamat.
2.  Keterangan tentang orang-orang kafir pada hari kiamat dan azab yang dijatuhkan atas mereka; keterangan tentang orang-orang yang beriman serta keadaan syurga yang diberikan kepada mereka sebagai balasan; perintah untuk memperhatikan keajaiban ciptaan-ciptaan Allah; perintah kepada Rasulullah s.a.w. untuk memperingatkan kaumnya kepada ayat-ayat Allah karena beliau adalah seorang pemberi peringatan, dan bukanlah seorang yang berkuasa atas keimanan mereka.
3.  Pada surat Al Ghaasyiyah ini, Allah menerangkan tentang orang-orang yang pada hari kiamat tergambar di muka mereka kehinaan, mereka adalah orang yang masuk neraka. Dan orang-orang yang masuk surga adalah mereka yang bercahaya wajahnya.
4.   Surat ini adalah surat yang kerap kali dibaca Nabi pada rakaat kedua pada shalat hari-hari Raya dan shalat Jum'at.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Retorika Abu Nadlir - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger