Oleh : Muhammad Abu Nadlir
Surat ini adalah surat yang ke 68 berdasarkan urutan surat yang diterima Rasulullah dan surat ke 88 berdasarkan urutan Mushaf al-Qur’an. Terdiri dari 26 ayat. Surat ini termasuk surat Makkiyyah.
Surat ini adalah surat yang ke 68 berdasarkan urutan surat yang diterima Rasulullah dan surat ke 88 berdasarkan urutan Mushaf al-Qur’an. Terdiri dari 26 ayat. Surat ini termasuk surat Makkiyyah.
v
Asbabun Nuzul Surat Al-Ghaasyiyah
Diriwayatkan oleh
Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hatim, yang bersumber dari Qatadah bahwa ketika Allah
melukiskan ciri-ciri surga, kaum-kaum yang sesat merasa heran. Maka Allah
menurunkan surat ini sebagai perintah untuk
memikirkan keluhuran dan keajaiban ciptaan Allah.
1) Sudah datangkah kepadamu berita al-Ghaasyiyah?
2) Banyak muka-muka pada hari itu tunduk terhina,
3) Bekerja keras lagi kepayahan,
4) (Mereka) memasuki api yang sangat panas,
5) Diberi minum dari sumber yang sangat panas,
6) Mereka tidak memperoleh makanan selain dari pohon yang
berduri,
7) Yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan
lapar,
8) Banyak muka-muka pada hari itu berseri-seri,
9) Terhadap usahanya ia ridha,
10) Di dalam surga yang tinggi,
11) Engkau tidak mendengar di dalamnya yang tidak berguna,
12) Di dalamnya ada mata air yang mengalir,
13) Di dalamnya ada tahta-tahta yang ditinggikan,
14) Dan gelas-gelas yang terhidang,
15) Dan bantal-bantal yang tersusun,
16) Dan permadani-permadani yang terhampar,
17) Maka apakah mereka tidak memperhatikan kepada unta
bagaimana ia diciptakan?,
18) Dan langit, bagaimana ia ditinggikan?,
19) Dan gunung-gunung bagaimana ia ditegakkan?,
20) Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?,
21) Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya engkau
hanyalah pemberi peringatan,
22) Engkau bukanlah atas mereka penguasa,
23) Tetapi siapa yang berpaling dan kafir,
24) Maka Allah akan menyiksanya dengan siksa yang
terbesar,
25) Sesungguhnya kepada Kami-lah kembali mereka,
26) Kemudia sesungguhnya atas Kami-lah hisaab
mereka.
v Kosakata
Kata Hal
biasa digunakkan untuk bertanya dalam arti apakah.
Tetapi banyak ulama’ yang mengartikannya pada awal surat ini dengan arti sudahkah.
Kata al-Ghaasyiyah terambil dari
kata yaghsyaa
yang pada mulanya berarti menutup. Al-Ghaasyiyah
adalah sesuatu yang menutup secara mantap. Yang dimaksud pada surat ini adalah peristiwa hari Kiamat mengakibatkan
tertutupnya akal dan kesadaran manusia akibat rasa takut yang demikian mencekam.
Kata Wujuuh adalah bentuk jamak dari kata wajh yakni
muka. Bagaian badan yang cukup jelas ini, sering kali diartikan
totalitas diri manusia, karena dengan melihat wajah, kita dapat mengenal
seseorang, walau seluruh badannya tertutup. Dan sebaliknya kita kemungkinan
besar tidak mengenal seseorang yang tertutup wajahnya walau seluruh
badannya terbuka.
Kata Dharii’ adalah sejenis tumbuhan berduri yang telah
kering, dan ketika itu ia menjadi racun.
Kata Surur adalah bentuk jamak dari kata sariir
yaitu tempat duduk sekaligus tempat bersandar yang cukup luas, sehingga dapat
digunakan untuk berbaring. Karena itu ia biasa juga diartikan ranjang/tempat
tidur.
Kata Maudhuu’ah ada juga yang memahaminya dalam arti
menurut ukuran dan kadar yang serasi dan sesuai dengan para peminumnya, atau
diletakkan di dekat sumber minuman yang mereka inginkan.
Kata Zarabiyy adalah bentuk jamak dari kata zirbiyy
yang merupakan kata yang terambil dari nama kota Azerbaijan, salah satu
wilayah di dekat Bukhara yang dahulu merupakan bagian dari Persia (Iran)
kemudian masuk ke Uni Soviet, lalu kini berdiri sendiri sebagai satu Republik
yang terletak antara Iran dan Armeninia. Azerbaijan adalah salah satu wilayah
yang hingga kini sangat terkenal dalam pembuatan permadani yang sangat indah
dan berkualitas tinggi. Sejak dahulu hingga sekarang permadani-permadani dari
Azerbaijan sangat halus dan berwarna warni, menjadi hiasan rumah sekaligus
btempat duduk yang mewah.
Kata Mushaithir dengan huruf shaad terambil dari
kata saithara dengan huruf siin yang berarti menguasai
sehingga dapat memaksa.
v Pesan
Surat al-Ghaasyiyah
1. Surat Al
Ghaasyiyah menerangkan penderitaan orang-orang yang kafir dan kenikmatan
orang-orang yang beriman pada hari kiamat.
2. Keterangan
tentang orang-orang kafir pada hari kiamat dan azab yang dijatuhkan atas
mereka; keterangan tentang orang-orang yang beriman serta keadaan syurga yang
diberikan kepada mereka sebagai balasan; perintah untuk memperhatikan keajaiban
ciptaan-ciptaan Allah; perintah kepada Rasulullah s.a.w. untuk memperingatkan
kaumnya kepada ayat-ayat Allah karena beliau adalah seorang pemberi peringatan,
dan bukanlah seorang yang berkuasa atas keimanan mereka.
3. Pada surat Al
Ghaasyiyah ini, Allah menerangkan tentang orang-orang yang pada hari kiamat
tergambar di muka mereka kehinaan, mereka adalah orang yang masuk neraka. Dan
orang-orang yang masuk surga adalah mereka yang bercahaya wajahnya.
4. Surat ini
adalah surat yang kerap kali dibaca Nabi pada rakaat kedua pada shalat
hari-hari Raya dan shalat Jum'at.
Posting Komentar