Retorika Abu Nadlir

Yang ditulis kan subur hidup di kalbu. Yang dikata kan cerah bermakna di jiwa. Yang diajar kan membekas dalam sejarah dan selepasnya!

SURAT AL-BAQARAH Ayat 1-5

Kamis, 21 April 20160 comments



Surat ini merupakan surat ke-2 dari segi penempatannya dalam Mushhaf, dan surat yang ke-87 dari segi perurutan turunnya kepada Nabi Muhammad SAW. Termasuk Madaniyyah. Terdiri dari 286 ayat.




  1. Alif Laam Miin,
  2. Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa,
  3. (Yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka,
  4. Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat,
  5. Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung.


Kosa Kata

Kata Alif Lam Mim dalam istilah ilmu tafsir disebut huruf muqatha’ah.

Ulama’ tafsir berbeda pendapat dalam menafsirkannya. Diantara ahli-ahli tafsir ada yang menyerahkan pengertiannya kepada Allah SWT karena dipandang termasuk ayat-ayat yang mutasyaabihaat, dan ada pula yang menafsirkannya.
Golongan yang menafsirkannya ada yang memandangnya sebagai nama surat, dan ada pula yang berpendapat bahwa huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik perhatian para pendengar supaya memperhatikan Al-Quran itu, dan untuk mengisyaratkan bahwa Al-Quran itu diturunkan dari Allah dalam bahasa Arab yang tersusun dari huruf-huruf abjad. Kalau mereka tidak percaya bahwa Al-Quran diturunkan dari Allah, dan hanya buatan Muhammad SAW semata-mata, maka cobalah mereka buat semacam Al-Quran itu.

Kata Al-Kitab dari akar kata kataba yang artinya 'tulisan, keputusan, ketetapan, pesan'.

Kata Raiba berarti ‘keraguan, kesangsian, kecurigaan ‘.

Kata Ghaib dar kata ghaba yang artinya ‘tidak tampak, tersembunyi, atau dirahasiakan’.

Kata Razaqna, dari kata razaqa yang artinya pemberian atau sesuatu yang membuat kita terhindar dari sesuatu yang buruk.

Kata Yuqinuun berasal dari kata yaqiin yang artinya 'kepercayaan yang kuat dengan tidak dicampuri keraguan sedikitpun'.

Kata Muflihuun terambil dari kata al-falh yang berarti membelah. Dari sini petani dinamai al-fallaah karena dia mencangkul untuk membelah tanah lalu menanam benih. Benih yang ditanam petani menumbuhkan buah yang diharapkannya. Dari sini sehingga yang meperoleh apa yang diharapkan dinamai falaah dan hal tersebut tentu melahirkan kebahagiaan yang juga menjadi salah satu makna falaah.

Pesan Surat Al-Baqarah ayat 1 – 5

  1. Ayat 1-2. Mengisyaratkan bahwa Al-Quran itu diturunkan dari Allah dalam bahasa Arab yang tersusun dari huruf-huruf abjad. Kalau mereka tidak percaya bahwa Al-Quran diturunkan dari Allah dan hanya buatan Muhammad SAW semata-mata, maka cobalah mereka membuat semacam Al-Quran atau yang menandinginyaa. Al-Qur’an menggunakan kata Al-Kitab yang di sini berarti ketentuan yang bisa menjadi petunjuk bagi manusia. Petunjuk yang tidak akan lekang oleh waktu.
  2. Ayat 3-5. Ciri-ciri orang Muttaqin (bertaqwa) dalam menghadapi Al-Qur’an. Iman ialah kepercayaan yang teguh yang disertai dengan ketundukan dan penyerahan jiwa. Tanda-tanda adanya iman ialah mengerjakan apa yang dikehendaki oleh iman itu. ghaib ialah yang tak dapat ditangkap oleh pancaindera. Percaya kepada yang ghjaib yaitu, mengi'tikadkan adanya sesuatu yang maujud yang tidak dapat ditangkap oleh pancaindera, karena ada dalil yang menunjukkan kepada adanya, seperti: adanya Allah, Malaikat-Malaikat, Hari akhirat dan sebagainya. Shalat menurut bahasa 'Arab: doa. Menurut istilah syara' ialah ibadat yang sudah dikenal, yang dimulai dengan takbir dan disudahi dengan salam, yang dikerjakan untuk membuktikan pengabdian dan kerendahan diri kepada Allah. Mendirikan shalat ialah menunaikannya dengan teratur, dengan melangkapi syarat-syarat, rukun-rukun dan adab-adabnya, baik yang lahir ataupun yang batin, seperti khusu', memperhatikan apa yang dibaca dan sebagainya. Rezki: segala yang dapat diambil manfaatnya. Menafkahkan sebagian rezki, ialah memberikan sebagian dari harta yang telah direzkikan oleh Tuhan kepada orang-orang yang disyari'atkan oleh agama memberinya, seperti orang-orang fakir, orang-orang miskin, kaum kerabat, anak-anak yatim dan lain-lain.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Retorika Abu Nadlir - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger