Tidak banyak orang yang memiliki hobi menuangkan ide-idenya ke dalam tulisan, karena kebanyakan yang dilakukan orang adalah membaca. Sebenarnya bila hobi menulis ini didalami secara profesional maka akan menjadi tambang uang dan tabungan masa depan yang luar biasa, lihatlah JK Rowling dengan kisah Harry Potternya, Ari Ginanjar dengan ESQ POWERnya, Habiburrahman El-Zirazy dengan Ayat-Ayat Cintanya serta Andrea Hirata dengan Trilogy Lascar Pelanginya.
Namun faktanya belum banyak orang yang berpikiran untuk menjadikan aktivitas hobi menulis ini sebagai profesi. Memang hobi menulis memaksa kita untuk bergelut dengan kata dan bahasa, tapi dengan itu akan menghasilkan karya-karya yang baik berupa fiksi maupun non fiksi dan sekaligus mendapatkan keuntungan material dan immaterial darinya sebagai imbalan atas tulisan tersebut. Misalnya dengan mempublikasikannya melalui media masa seperti Koran, majalah, tabloid, media online (internet) maupun media cetak seperti buku, jurnal imiah dan lain-lain.
Melihat sedikitnya orang yang menjalankan profesi sebagai penulis, tentunya menjadi ladang tersendiri untuk menggarap dan berkiprah di dalamnya. Paling tidak, profesi sebagai penulis ini bisa menjadi alternative kerja seseorang. Apalagi untuk menjadi penulis yang baik dan produktif, tidak harus mempunyai ijazah tertentu dari pendidikan formal (Purnawan Kristanto, 2004). Orang yang tidak mengenyam pendidikan formal pun berhak menjadi seorang penulis yang baik dan produktif karena mesyarakatlah yang akan memberi penilaian atas karya-karya yang dihasilkannya. Dan kita melakukannya sebagai sebuah hobi yang sangat menyenagkan dan kita enjoy untuk melakukannya.
Ada tujuh keuntungan ganda yang akan kita peroleh jika hobi menulis ini kita lakukan secara professional. Pertama; kita mendapat keuntungan jiwa karena telah menuangkan ide kreatif kita. Kedua; kita mendapatkan nuansa baik dan dikenal luas oleh public. Ketiga; anda mendapat keuntungan financial yang tidak terbatas. Keempat; menulis ini akan mendukung dan memperkuat profesi kita jika sebelum menulis kita telah mempunyai profesi tertentu. Kelima; tajamnya tulisan kita bisa menggetarkan dinding-dinding kekuasaan yang angkuh dan merobohkan tembok neoliberalisme yang angkuh. Keenam; ketika kelak kita telah meninggal dunia, tulisan kita akan tetap hidup dan api semangat yang kita kibarkan tetap akan tertanam dilubuk jantung para penggemar tulisan kita. Dan inilah yang akan kekal yang tiada duanya.
Menurut saya, menulis berarti menjalankan hobi, menghasilkan uang, diliputi ketenaran dan kebahagiaan serta menunjukkan darma bakti yang besar kepada agama, nusa, dan bangsa. Kini setelah mengetahui betepa besarnya manfaat hobi menulis ini, apakah kita ingin memberi usaha sendiri dari hobi kta ini? Jika da yang bisa kita mulai lakukan sekarang, mengapa harus menunggu lagi? Lebih cepat kita mulai, lebih cepat pula kita tuai.
Posting Komentar