Merupakan
surat yang ke-7 yang diterima Rasulullah dan surat yang
ke-81 berdasarkan urutan Mushaf al-Qur’an. Terdiri dari 29
ayat. Surat ini termasuk surat Makkiyah.
15. Sungguh, Aku bersumpah dengan
bintang-bintang,
16. Yang beredar dan terbenam,
17. Demi malam apabila telah hampir
meninggalkan gelapnya,
18. Dan demi subuh apabila fajarnya mulai
menyingsing,
19. Sesungguhnya Al Qur'aan itu benar-benar
firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril),
20. Yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai
kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai 'Arsy,
21. Yang ditaati di sana (di alam malaikat)
lagi dipercaya,
22. Dan temanmu (Muhammad) itu bukanlah
sekali-kali orang yang gila,
23. Dan sesungguhnya Muhammad itu melihat
Jibril di ufuk yang terang,
24. Dan dia (Muhammad) bukanlah orang yang
bakhil untuk menerangkan yang ghaib,
25. Dan Al Qur'aan itu bukanlah perkataan
syaitan yang terkutuk,
26. Maka ke manakah kamu akan pergi?
27. Al Qur'aan itu tiada lain hanyalah
peringatan bagi semesta alam,
28. (Yaitu) bagi siapa di antara kamu yang mau
menempuh jalan yang lurus,
29. Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh
jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam.
Kosakata
Al-Khunnas adalah bentuk jamak dari kata al-khaanisah
yang terambil dari kata khanasa yakni bersembunyi di tempat persembunyiannya.
Al-Kunnas adalah bentuk jamak dari kata al-kaanisah yakni
yang masuk ke sarangnya.
Al-Jawaari adalah bentuk jamak dari kata al-jaariyah yang yang bergerak dengan cepat.
Kata ‘as’as adalah kata yang mengandung makna bertolak
belakang. Ada yang mengartikannya dalam arti pergi membawa kegelapannya,
ada juga dalam arti datang membawa kegelapannya.
Kata Tanaffas pada mulanya bermakna bernafas atau keluar
masuknya nafas dari makhluk hidup. Keluarnya cahaya dari kegelapan malam
diibaratakan dengan keluarnya nafas, apalagi keluarnya cahaya itu sering kali
dibarengi dengan angin sepoi.
Kata al-‘Arsy dari seg bahasa adalah temapat duduk raja
atau singgasana. Atau juga bermakna kekuasaan.
Dhaniin terambil dari kata dhanna yakni kikir atau menutup-menutupi
informasi.
Pesan
Surat At-Takwir Ayat 15 – 29
1. Ayat
15-19. Bintang-bintang
yang bertebaran di angkasa ada yang tidak terlihat dengan pandangan mata telanjang,
ada juga yang terlihat. Pada masa turunnya al-Qur'an lima planet tata surya yang terlihat:
Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, Saturnus. Sampai sekarang, kendati sudah lebih
banyak yang dapat terlihat melalui teleskop, tetapi sebagian besar belum/ tidak
terlihat. Malam atau kegelapan diibaratkan dengan
rasa kesal dan gelisah yang menyesakkan nafas dan bila fajar telah menyingsing
perasaan itu mulai berkurang tak ubahnya dengan ketenangan yang diperoleh
seseorang yang menarik nafas panjang. Demikian juga halnya dengan kekufuran.
Yang menyambut kehadiran al-Qur'an bagaikan menyambut fajar setelah kelamnya
malam, bernafas lega sesudah sempitnya dada. Al-Qur'an bukan ucapan Nabi
Muhammad, bukan juga malaikat Jibril as. Malaikat Jibril hanya menyampaikannya
kepada Nabi Muhammad, dan Nabi Muhammad saw bertugas menyampaikan, menjelaskan
kepada umat, dan memberi contoh pengamalannya.
2. Ayat
20 – 25. Seseorang yang diberi tugas harus memenuhi
syarat-syarat guna keberhasilan tugasnya. Antara lain
kemampuan dalam bidang tugasnya, amanah/kepercayaan
yang menghiasi kepribadiannya, yang menjadikannya dihormati oleh lingkungannya. Nabi
Muhammad SAW, sebelum pengangkatan beliau sebagai
nabi, telah dikenal secara luas oleh
masyarakat dan dikagumi sebagai seorang yang sangat jujur. Nabi Muhammad SAW tidak
mungkin tukang tenung, karena biasanya tukang tenung enggan menyampaikan hal
gaib yang dia diketahuinya sebelum dibayar atau diberi semacam imbalan, padahal
Nabi Muhammad saw berusaha sekuat tenaga menyampaikan segala sesuatu yang
beliau ketahui. Seorang pengajar hendaknya jangan
enggan menyampaikan informasi yang bermanfaat kepada siapa pun yang
membutuhkannya. Al-Qur'an tidak mungkin merupakan
ucapan setan. Bukankah ayat-ayatnya mengutuk setan dan menjadikannya musuh
abadi manusia. Bukankah setan selalu mengajak kepada keburukan, sedang
al-Qur'an selalu menganjurkan dan mendorong kepada kebaikan?.
3. Ayat 26 – 29. Jalan yang ditempuh oleh mereka yang
menolak al-Qur'an adalah jalan buntu. Kendati demikian, Allah tidak memaksa
siapa pun untuk menelusuri jalan yang ditunjuki-Nya. Tiada paksaan dalam
memilih jalan. Al-Qur'an adalah petunjuk dan peringatan. Siapa yang hendak
meraih petunjuknya hendaklah dia berusaha, niscaya Allah akan membantunya. Manusia
memiliki kemampuan berusaha, tapi usaha itu sedikit pun tidak mengurangi kuasa
dan kehendak Allah. Allah dapat memaksakan kehendak-Nya. Namun, itu bukan
berarti bahwa Dia memaksa manusia, atau bahwa manusia tidak memiliki
keterlibatan dan upaya. Karena itu, jangan pahami bahwa kehendak manusia
terpisah dari kehendak Allah, yang kepada-Nya kembali segala sesuatu.
Posting Komentar