Merupakan
surat yang ke-81 yang diterima Rasulullah dan surat yang
ke-7 berdasarkan urutan Mushaf al-Qur’an. Terdiri dari 29
ayat. Surat ini termasuk surat Makkiyah.
- Apabila matahari digulung,
- Dan apabila bintang-bintang berjatuhan,
- Dan apabila gunung-gunung dihancurkan,
- Dan apabila unta-unta yang bunting ditinggalkan (tidak diperdulikan),
- Dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan,
- Dan apabila lautan dijadikan meluap,
- Dan apabila ruh-ruh dipertemukan (dengan tubuh),
- Dan apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya,
- Karena dosa apakah dia dibunuh?,
- Dan apabila catatan-catatan (amal perbuatan manusia) dibuka,
- Dan apabila langit dilenyapkan,
- Dan apabila neraka Jahim dinyalakan,
- Dan apabila syurga didekatkan,
- Maka tiap-tiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakannya.
Kosakata
Inkadarat terambil dari kata al-kudrah yakni keruh,
hilang kecemerlangannya. Ada juga yang memahaminya dari kata al-inkidaar
yakni keterjatuhan/meluncurnya ke bawah.
Al-‘Isyaar adalah bentuk jamak dari kata ‘asyran
yakni unta yang kehamilannya telah mencapai sepuluh bulan sampai saat ia melahirkan
yakni dua belas bulan.
Sujjirat terambil dari kata sajara yang bermakna penuh.
Ada juga yang memahaminya dengan arti dinyalakan.
Zuwwijat terambil dari kata zauj (pasangan) yang berarti
dijadikan berpasangan.
Al-Mau’uudah terambil dari kata wa’ad yang
berarti menanam bayi hidup-hidup. Ada juga Ada juga yang mengatakan bahwa kata Al-Mau’uudah
terambil dari kata aadaa yang berarti menindih. Karena anak-anak yang
dikuburkan ditindih dengan tanah dan batu.
Kusyithat
terambil dari kata kasyatha yang
berarti mengulii
binatang, atau dicabut dengan
keras.
Uzlifat terambil dari kata az-zalaf yang berarti dekat, tingkat, kolam yang penuh. Atau terambil
dari kata az-zulfalah yang
berarti sesuatu yang
penuh atau tanah yang sudah disapu (sehingga bersih). Atau terambil
dari kata az-zilf yang berarti taman.
Pesan Surat At-Takwir
Ayat 1 – 14
- Ayat 1-6. Menjelang terjadinya Kiamat, Allah membatalkan sistem yang selama ini dijadikan-Nya pengatur tata kerja alam raya. Hukum-hukum yang mengaturnya tidak berfungsi sehingga bintang-bintang berjatuhan/bertabrakan dan pudar cahayanya. Matahari boleh jadi tidak lagi memberi kehangatan dan semua makhluk di bumi kedinginan dan membeku, atau justru sebaliknya memancarkan panas yang sangat terik sehingga menjadikan semua unsur yang membentuk matahari menjadi gas-gas yang menyala. Manusia sibuk menyelamatkan diri sehingga tidak memedulikan selain keselamatannya. Binatang buas pun ketakutan, sehingga menjadi tidak buas atau tidak lagi saling mengancam sebagaimana yang terjadi selama ini. Mereka berkumpul di satu tempat. Unsur-unsur air (samudra) dipisahkan sehingga melahirkan ledakan-ledakan dahsyat.
- Ayat Ayat-ayat 7 sampai 14 menjelaskan enam peristiwa yang terjadi pada saat kebangkitan, yaitu:
- Jiwa-jiwa dipertemukan kembali dengan jasadnya yang tadinya telah terkubur atau bergabungnya jiwa dengan sesamanya. Yang durhaka dengan yang durhaka, demikian juga sebaliknya.
- Bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanyai mengapa mereka diperlakukan demikian. Ini untuk mengecam pelaku-pelaku kejam itu.
- Lembaran-lembaran amal perbuatan manusia yang dicatat oleh malaikat dibuka lalu dibaca oleh masing-masing pemiliknya.
- Langit dicabut dari tempatnya bagaikan menguliti kulit binatang.
- Neraka Jahim dikobarkan lalu didekatkan kepada para pendurhaka.
- Surga dihiasi lalu didekatkan menyambut para yang taat.
Posting Komentar