Surat ini
merupakan surat ke-2 dari segi
penempatannya dalam Mushhaf, dan surat yang ke-87 dari segi
perurutan turunnya kepada Nabi Muhammad SAW.
Termasuk Madaniyyah.
Terdiri dari 286 ayat.
16.
Mereka
itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, maka tidaklah beruntung
perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk,
17.
Perumpamaan
mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, maka setelah api itu menerangi
sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan
mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat,
18.
Mereka
tuli, bisu dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar),
19.
Atau
seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit disertai gelap
gulita, guruh dan kilat; mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya,
karena (mendengar suara) petir,sebab takut akan mati. Dan Allah meliputi
orang-orang yang kafir,
20.
Hampir-hampir
kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka,
mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka
berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan
penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.
Pesan Surat
Al-Baqarah ayat 16 – 20
- Ayat 16. Petunjuk kebenaran ini merupakan modal yang akan digunakan manusia dalam menuju alam kesadaran berikutnya. Namun, seperti halnya warisan, hak waris tersebut harus digapai dari sekarang. Ada beberapa orang bodoh yang menukarnya dengan kesesatan. Orang-orang bodoh ini menuruti sifat nafsu rendahnya, kebiasaan-kebiasaan, kegelisahan, dan ketakutannya terhadap sesuatu yang belum diketahuinya.
- Ayat 17-18. Orang munafik yang kebingungan terkadang dapat menangkap sekilas cahaya sejati. Namun, jika mereka tidak mengikuti dan tidak mengobarkan percikan cahaya dalam hati mereka, sama artinya dengan mengingkari cahaya dan petunjuk mulia itu. Kaum munafik malah lebih bingung dalam kegelapan, keraguan, dan keterputusan.
- Ayat 19-20. Sebagian unsur keindahan badai adalah guruh dan kilat. Namun, jika seseorang takut mendekati sistem itu dan menelaahnya, maka dia akan tetap dalam kebodohan. Kebodohan adalah penghalang seseorang dalam mengalami tauhid. Seseorang pastilah akan terpesona dengan keagungan dan keindahan perwujudan Allah. Seseorang dapat memilih antara keadaan memahami keagungan Tuhan atau dalam kebodohan dan penuh rasa takut. Makna lain yang dapat diturunkan dari ayat ini adalah bahwa janji, peringatan, dan cahaya ilmu dalam Alquran bersifat menerangi, seperti kilat. Kilat semacam inilah yang mendorong seseorang bereaksi dengan kewaspadaan luar biasa, kewaspadaan yang dapat kita lihat juga ketika seseorang berhadapan dengan guruh dan kilat.Tuli, bisu, dan buta. Jika seseorang tidak dapat mendengar, berbicara, atau melihat, dia tidak akan dapat berinteraksi dengan alam atau dunia kehidupan. Cahaya kebenaran itu begitu dahsyat, sehingga ia tidak hanya menyilaukan, namun juga membuat orang tersadar akan keberadaan dirinya.
Posting Komentar