Oleh : Muhammad Abu
Nadlir
Surat Al-Kautsar merupakan surat yang
ke 15 yang diterima oleh Nabi Muhammad. Surat ini merupakan surat
urutan ke 108 berdasarkan urutan mushaf.
Surat ini terdiri atas 3 ayat dan termasuk surat Makiyyah karena diturunkan dikota Mekkah. Nama surat ini diambil dari kata Al-Lahab yang terdapat pada ayat pertama surat ini.
Surat ini terdiri atas 3 ayat dan termasuk surat Makiyyah karena diturunkan dikota Mekkah. Nama surat ini diambil dari kata Al-Lahab yang terdapat pada ayat pertama surat ini.
Asbabun Nuzul
Jalaluddin al-Suyuti, dalam
kitab Durr al-Mantsur, mengutip hadits dari Ibn Sa‘ad dan Ibn
‘Asakir yang meriwayatkan melalui jalur al-Kalbi, dari Abu Shalih, dari Ibn
‘Abbas, katanya, “Putra Rasulullah Saw paling besar adalah al-Qasim kemudian
Zainab, ‘Abdullah, Ummu Kultsum, Fathimah, dan Ruqayyah. Al-Qasim meninggal di
Makkah. Dialah putra Rasulullah Saw yang pertama kali meninggal, kemudian
disusul ‘Abdullah. Setelah putra-putra Rasulullah Saw meninggal, al-‘Ash ibn
Wa’il al-Sahmi mengatakan tentang Rasulullah Saw, “Nasabnya terputus. Dia itu
orang yang putus nasab.” Maka Allah menurunkan ayat, “Sungguh, orang-orang yang
membencimu dialah yang terputus.” (al-Kautsar ayat 3).
Al-Zubair ibn Bakar dan Ibn ‘Asakir meriwayatkan dari Ja‘far bin Muhammad, dari ayahnya, katanya, “Al-Qasim putra Rasulullah Saw meninggal di Makkah. Sepulang dari memakamkan jenazahnya, Rasulullah Saw lewat di depan al-‘Ash ibn Wa’il dan putranya yang bernama ‘Amr. Ketika melihat Rasulullah Saw, al-‘Ash ibn Wa’il berkata, “Aku membencinya. Sekarang dia terputus nasabnya.” Kemudian Allah Swt menurunkan ayat, “Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus.” (al-Kautsar ayat 3).
Ibn Abi Hatim meriwayatkan dari al-Sudi, katanya, “Ketika seseorang ditinggal mati oleh putranya, orang-orang Quraisy akan mengatakan, ‘Si Polan putus nasabnya.’” Tatkala putra Nabi Saw meninggal, al-‘Ash ibn Wa’il mengatakan, “Muhammad terputus nasabnya.” Lalu turunlah surah al-Kaustar.
Al-Baihaqi meriwayatkan hadis serupa dari Muhammad ibn Ali dengan menyebutkan nama putra Rasulullah, yaitu al-Qasim. Al-Baihaqi juga meriwayatkan dari Mujahid, katanya, “Surah al-Kautsar diturunkan terkait al-‘Ash ibn Wa’il, dimana dia mengatakan, ‘Aku membenci Muhammad.’
Terjemah Surat
1. Sesungguhnya, Kami telah
memberikan engkau mata air surga yang berlimpah.
2. Maka salatlah untuk
Tuhanmu dan Pemeliharamu, dan berkorbanlah.
3. Sungguh, orang-orang yang
membencimu dialah yang terputus.
Kosa Kata
Kautsar berasal dari akar katsara, yang
berarti 'melebihi dalam jumlah, banyak', dan juga 'bertambah, berlipat atau
berkembang'. Secara tradisional dijelaskan bahwa al-Kautsar adalah
sebuah mata air di surga, mata air yang dialiri oleh sungai-sungai cinta antara
Allah dan cahaya Muhammad, mata air yang dapat kita minum kalau kita melangkah
ke sana.
Anhar (penyembelihan atau pengorbanan) berasal dari kata nahara, yang berarti 'memotong tenggorokan, menyembelih'.
Al-Syani’ secara bahasa artinya musuh yang membenci.
Al-Abtar artinya tidak punya penerus. Kata ini merupakan jawaban atas ucapan orang Quraisy, ‘Muhammad tidak memiliki generasi penerus. Dia bakal mati, kemudian kita bisa istirahat darinya dan dari mempelajari agamanya. Demikianlah, Allah SWT menakdirkan dan menetapkan bahwa yang putus turunan (al-abtar) bukanlah Muhammad Saw, melainkan orang-orang yang membencinya. Janji Allah untuk mereka benar-benar terbukti. Sebutan mereka terhenti dan hilang ditelan bumi. Sementara itu, sebutan Muhammad Saw terus menggema dan semakin meninggi.
Hikmah Surat Al-Kautsar
1. Surah ini menjelaskan karunia
Allah Ta’ala atas Nabi saw. dengan memberi beliau banyak kebaikan di dunia dan
akhirat, di antaranya adalah sungai Kautsar kelak di
surga.
2. Nabi saw. dan umat beliau
diperintahkan untuk senantiasa menunaikan shalat secara ikhlas serta
menyembelih hewan kurban sebagai wujud rasa syukur kepada Allah Ta’ala .
3. Surah ini memberi kabar gembira
kepada Rasulullah saw. bahwa akan datangnya kemenangan terhadap musuh-musuh
beliau. Para musuh Nabi akan merugi dan terhinakan karena tidak akan pernah
mendapatkan kebaikan di dunia dan akhirat.
Posting Komentar