Oleh : Muhammad Abu
Nadlir
Tahukah kamu, siapa orang yang
mendustakan agama? (1) Ia itu orang yang menghardik (membiarkan atau
mengabaikan) anak yatim (2) Dan tidak menganjurkan memberi makan kepada orang
miskin (3) Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat (4) (Yaitu)
orang-orang yang lalai dari (dari esensi dan substansi) shalat (5) Orang-orang
yang berbuat riya (6) Dan enggan (menolong dengan) barang berguna (7).
Surat ini memiliki banyak nama,
antara lain; Surat ad-Din, Surat at-Takdzib, Surat al-Yatim. Surat
ini merupakan surat yang ke-17
yang diterima Rasulullah dan surat yang ke 107 berdasarkan
urutan Mushaf al-Qur’an. Terdiri dari 7 ayat. Surat ini termasuk surat
Makkiyah.
Asababun Nuzul
Diriwayatkan bahwa kaum Musyrik
saat itu yang bernama Abu Sufyan, setiap hari minggu menyembelih unta dan
dibagi-bagikan kepada teman-temannya (koleganya). Ada seorang anak yatim yang
datang dan meminta daging. Anak itu lalu dihardik dan didorong oleh Abu Sufyan.
Ada riwayat lain yang mengatakan bahwa yang mendorong adalah Abu Jahal. Ada
yang mengatakan pelakunya adalah ‘Ash bin Wail, dan ada juga yang mengatakan
pelakuknya adalah Walid bin Mughiroh.
Kosakata
Din,
seringkali kata Din diterjemahkan dengan arti agama. Padahal sebenarnya kata
Din tidak selamanya mengandung arti agama.
Dalam kajian bahasa arab setiap
kata yang tersusun dari huruf Dal, Ya’ dan Nun itu menggambarkan hubungan
antara dua pihak. Yang satu lebih tinggi kedudukannya dari yang lain.
a. Din: agama.
Hubungan antara manusia (yang rendah) dengan Tuhan.
b. Dain:
hutang/pertanggungjawaban. Hubungan antara dua orang, yang satu lebih tinggi
dan yang satu lebih rendah. Yang satu menghutangi, yang satu dihutangi. Yang
satu dimintai pertanggungjawaban dan yang satu meminta pertanggungjawaban.
c. Din: pembalasan,
hukuman.
Yadu’u, arti
aslinya adalah “mendorong dengan kasar”. ada ulama’ Qira’ah Sab’ah yang
membacanya dengan “Yadda’u” yang artinya “membiarkan atau mengabaikan”.
Yatim,
secara bahanya berarti “kesendirian”. Definisi Yatim pada dasarnya adalah orang
yang lemah, yang tidak mampu karena tidak ada yang mendukung dia.
Yakhudhdhu,
artinya “menganjurkan dengan sangat”.
Pesan Surat al-Ma’un
1.
Orang yang mendorong
atau tidak menyayangi, atau tidak memberikan perhatian kepada anak yatim itu
adalah orang yang tidak percaya adanya agama atau terhadap hari pembalasan.
2.
Agama Islam menganjarkan
bahwa harus tepat sasaran kalau ingin memberikan sesuatu. Memberikan sesuatu
harus kepada mereka yang benar-benar membutuhkan.
3.
Kita sebagai umat Islam
tidak boleh hanya sekedar memberikan makan kepada anak yatim dan miskin, tapi
juga adanya perhatian. Mulai masalah pendidikan maupun yang lainnya.
Posting Komentar