Oleh : Muhammad Abu Nadlir
Surat ini adalah surat yang ke 36 berdasarkan urutan surat yang diterima Rasulullah dan surat ke 86 berdasarkan urutan Mushaf al-Qur’an. Terdiri dari 17 ayat. Termasuk surat Makkiyyah.
Surat ini adalah surat yang ke 36 berdasarkan urutan surat yang diterima Rasulullah dan surat ke 86 berdasarkan urutan Mushaf al-Qur’an. Terdiri dari 17 ayat. Termasuk surat Makkiyyah.
Terjemah:
11) Demi langit yang memiliki sesuatu yang kembali,
12) Dan bumi yang memiliki belahan,
13) Sesungguhnya dia benar-benar adalah kata putus,
14) Dan bukanlah dia senda gurau,
15) Sesungguhnya mereka merencanakan tipu daya yang jahat
dengan sebenar-benarnya,
16) Dan Aku pun membuat rencana dengan sebenar-benarnya,
17) Karena itu beri tangguhlah orang-orang kafir itu, beri
tangguhlah mereka.
Kosa Kata
Kata ar-Raj’ pada mulanya berarti kembali. Yang dimaksud di sini adalah yang berbolak-balik. Ulama’-u;ama’ berbeda pendapat dalam memaknai ar-Raj’ ini, antara lain sebagai berikut;
1. Malaikat. Karena
bolak-baliknya ke langit untuk “melaporkan” hasil amal perbuatan
setiap individu.
2. Bintang-bintang,
bahkan bulan dan matahari yang silih berganti terlihat di langit, muncul dan
tenggelam, pergi dan datang
3. Hujan. Ia silih
berganti, pergi dan datang melalui satu proses alamiah yang ditetapkan oleh
Allah.
Kata ash-Shad’ bearti belahan. Belahan pada ayat
ini ada yang memahaminya sebagai belahan-belahan di bumi yang kemudian
memancarkan air (mata air). Ada juga yang memahaminya sebagai belahan
hasil bajakan para petani. Tetapi pada umumnya ulama’ tafsir memahami belahan
yang dimaksud di sini dengan tumbuh-tumbuhan yang bagaikan membelah
tanah, dengan kemunculannya di permukaan bumi.
Kata Innahu (sesungguhnya dia) ada yang memahaminya
menunjuk kepada aneka persoalan yang diuraikan oleh ayat-ayat yang lalu dan ada
juga yang memahaminya dalam arti al-Qur’an. Karena memang salah satu nama
al-Qur’an adalah al-Fashl.
Kata Fashl berarti pemisah yang
memutuskan sesuatu. Al-Qur’an memberi putusan sekaligus memisahkan antara yang haq
dan yang bathil.
Kata al-Hazl dipahami dalam arti segala ucapan yag tidak
bermanfaat, dan tidak berdampak positif. Dari akar kata yang sama lahir kata al-Huzaal
yang berarti lemah dan kurus.
Kata Kayd adalah upaya terselubung untuk
mencapai tujuan yang biasanya buruk atau jahat.
Kata kayd ayat 14 dan ayat 15 tidak boleh dipersamakan, karena
tidak ada yang serupa dengan sifat, Dzat, dan perbuatan Allah. Sementara ulama’
memahami kayd yang dilakukan oleh Allah itu adalah apa yang dinamai istidraaj,
yakni melimpahkan kepada para pendurhaka aneka nikmat sehingga mereka merasa
aman bahkan boleh jadi menduga bahwa mereka dicintai Allah, tiba-tiba Allah
menjatuhkan siksa-Nya atas mereka.
Kata mahhil dan amhil terambil dari kata mahl
yang berarti penangguhan untuk waktu tertentu atau tidak tertentu.
Patron kata mahhil mengandung makna pengulangan dan pentahapan
sedangkan kata amhil mengandung arti keserantakan.
Kata ruwaidan, yang berarti dekat tidak menjadi
penghalang bagi pendapat ini, karena memang di sisi Allah, hari Kiamat dekat,
walaupun manusia dan khususnya orang-orang kafir, menganggapnya jauh
(mustahil).
Pesan
Surat Ath-Thariq Ayat 11 – 17
1. Dalam surat ath-Thaariq ayat 11-12 ini membuktikan
tentang kekuasaan Allah mengihidupkan yang mati antara lain melalui kenyataan
yang terlihat pada hujan yang menumbuhkan tanah yang gersang atau mati. Manusia
yang telah mati dan dikuburkan di bumi, dapat hidup kembali, tak ubahnya dengan
bumi atau tanah yang mati atau gersang, yang dapat hidup setelah disirami
hujan.
2. Dalam surat ath-Thaariq ayat 13-14 ini menegaskan bahwa Al Quran adalah pemisah antara yang hak
dan yang batil.
3. Dalam surat ath-Thaariq ayat 15-17 ini merupakan ancaman bagi siapa saja yang menjadikan
al-Qur’an sebagai bahan olok-olok dan senda gurau.
4. Nabi SAW
diperintahkan untuk berkali-kali melakukan penangguhan tahap demi tahap, serta
menahan diri dan tidak perlu memohon kepada Allah agar mereka (kaum kafir)
dijatuhi siksa, tetapi di sisi lain penangguhan berkali-kali itu hendaknya
merupakan bagian dari satu kesatuan penangguhan yang memang pasti akan datang
dan ketika akan disiksa akan jatuh sekaligus.
Posting Komentar