Retorika Abu Nadlir

Yang ditulis kan subur hidup di kalbu. Yang dikata kan cerah bermakna di jiwa. Yang diajar kan membekas dalam sejarah dan selepasnya!

SURAT AL-BAQARAH Ayat 16-20

Kamis, 21 April 20160 comments




Surat ini merupakan surat ke-2 dari segi penempatannya dalam Mushhaf, dan surat yang ke-87 dari segi perurutan turunnya kepada Nabi Muhammad SAW. Termasuk Madaniyyah. Terdiri dari 286 ayat.




16. Mereka itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, maka tidaklah beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk,
17. Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat,
18. Mereka tuli, bisu dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar),
19. Atau seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit disertai gelap gulita, guruh dan kilat; mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya, karena (mendengar suara) petir,sebab takut akan mati. Dan Allah meliputi orang-orang yang kafir,
20. Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.


Pesan Surat Al-Baqarah ayat 16 – 20

  1. Ayat 16. Petunjuk kebenaran ini merupakan modal yang akan digunakan manusia dalam menuju alam kesadaran berikutnya. Namun, seperti halnya warisan, hak waris tersebut harus digapai dari sekarang. Ada beberapa orang bodoh yang menukarnya dengan kesesatan. Orang-orang bodoh ini menuruti sifat nafsu rendahnya, kebiasaan-kebiasaan, kegelisahan, dan ketakutannya terhadap sesuatu yang belum diketahuinya.
  2. Ayat 17-18. Orang munafik yang kebingungan terkadang dapat menangkap sekilas cahaya sejati. Namun, jika mereka tidak mengikuti dan tidak mengobarkan percikan cahaya dalam hati mereka, sama artinya dengan mengingkari cahaya dan petunjuk mulia itu. Kaum munafik malah lebih bingung dalam kegelapan, keraguan, dan keterputusan.
  3. Ayat 19-20. Sebagian unsur keindahan badai adalah guruh dan kilat. Namun, jika seseorang takut mendekati sistem itu dan menelaahnya, maka dia akan tetap dalam kebodohan. Kebodohan adalah penghalang seseorang dalam mengalami tauhid. Seseorang pastilah akan terpesona dengan keagungan dan keindahan perwujudan Allah. Seseorang dapat memilih antara keadaan memahami keagungan Tuhan atau dalam kebodohan dan penuh rasa takut. Makna lain yang dapat diturunkan dari ayat ini adalah bahwa janji, peringatan, dan cahaya ilmu dalam Alquran bersifat menerangi, seperti kilat. Kilat semacam inilah yang mendorong seseorang bereaksi dengan kewaspadaan luar biasa, kewaspadaan yang dapat kita lihat juga ketika seseorang berhadapan dengan guruh dan kilat.Tuli, bisu, dan buta. Jika seseorang tidak dapat mendengar, berbicara, atau melihat, dia tidak akan dapat berinteraksi dengan alam atau dunia kehidupan. Cahaya kebenaran itu begitu dahsyat, sehingga ia tidak hanya menyilaukan, namun juga membuat orang tersadar akan keberadaan dirinya.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Retorika Abu Nadlir - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger