Oleh : Muhammad Abu Nadlir
Tetapi suatu hal yang sulit sekali dihindari dalam dinamika pemikiran keagamaan adalah ketegangan, bahkan konflik ynag muncul mengiringi perkembangan pemikiran itu. Disatu pihak ketegangan dan konflik itu muncul oleh suatu keharusan yang dilandaskan pada kepercayaan untuk mempertahankan segi doctrinal suatu agama dan situasi dunia yang selalu berubah ketegangan antara doktrin dan agama merupakan persoalan yang tidak a
Modernisasi menilik dari arti maknawi mempunyai bayak penafsiran, konsep modernisasi telah banyak dikemukakan para ahli. Sudjatmoko mendefinisikan modernisasi dengan pengertian kemampuan suatu sistem sosial untuk menanggulangi tantangan-tantangan serta persoalan baru yang dihadapinya dengan penggunaan secara rasional dari pada ilmu dan teknologi atau segala sumber kemakmurannya. Dalm pandangan Prof.DR.Mukti Ali, modernidsasi adalah proses dimana rakyat dalm kulturnya sendiri menyesuaikan dirinya terhadap waktu dimana mereka hidup.
Koentonengrat mengatakan bahwa modernisasi adalah usaha hidup yang sesuai dengan zaman dan konstelasi dunia sekarang. Semua ini hanya pengertian modernisasi secara umum, sedangkan modernisasi islam sendiri menurut KH.Syafiq Nashan yang menanggapi masalah ini menjawab bahwa setiap sesuatu yang melenceng baik akidah maupun nonakidah, tapi pemikiran dari ulama’ tidak bisa dibenarkan oleh para modernisasi, mereka menganggap modernisasi sangat perlu disebabkan untuk menyesuaikan dengan jaman dan konstelasi dunia sekarang ini.
Menanggapi Modernisai Akidah Islam
Bila kita pandangi lebih lanjut betapa para modernisasi itu mementingkan akal saja. Menurut logika mereka, bahwa umat islam akan maju kalau reason mereka produktif, reason itu bila produktif kalau ada demokrasi, ini merupakan kesimpulan logika yang bisa benar dan bisa salah
Menurut KH.M. Ma’ruf Irsyad (Ro’is Suriyyah NU cabang Kudus ) dalam pengajiannya mengatakan bahwa akal itu lemah dan tidak bisa dijadikan landasan, bahkan beliau mengatakan kalau otak merupakan anggota tubuh terlemah, seperti yang kita ketahui bahwa setiap pengendara motor diwajibkan memakai helm standart, yang bertujuan melindunginya dari benturan. Beliau menjelaskan bahwa orang-orang liberal itu keliru enonjolkan akalnya saja. Tetapi mereka kaum libralis mempunyai sebuah kesen bahwa makna lberal mempunyai makna kebebasan tanpa batas, tau bhakan diser takan dengan sikap pemisif dan sikap menoleransi terhadap keberagfamaan yang sudah terlembaga.
KH.Syafiq Nashan yang sebagai ketua MUI kudus menyatakan di islam sudah dijelaskan ulama dalam pengambilan refrensi al-quran dan alhadist, untuk memutuskan suatu hokum kita harus mencemati ayat-ayat dan hadist nabawi dan harus paham tata cara menafsirkan al-quran,asbabul wurut hadist dan harus mengetahui latar belakang dan juga kesepakatan ulama salaf yang mana tidak mengambil keputusan menurut hawa nafsunya tapi berdasarkan ilmu agama seperti ushul fiqh, qowa’idul fiqh dan lain-lain. Beliau juga menambhakan bahwa para tokoh-tokoh sekarang terlalu berani menafsirkan al-quran, sebab ia menguasai perangkat ilmu itu sendiri.
Modernisasi akan berpengaruh kepada islam dengan adanya kerahan umat isalam atas hal tersebut. Dan itu merupakan target utama mereka, apalagi di barat, orang-oarng yahudi atau nasrani ingin membuat keragua-raguan terhadao islam.
Cara meluruskan modernisasi aqidah isalm
Tinggal kita meluruskannya dengan mendidik umat islam, kita didik bahwa ajaran islam yang benar dalah yang mengikyuti ajaran kmabi, para sahabat, tabi’indan tabi’it tabi’in. dengan melihat hambatan-hambatan yaitu factor yang mersak generasi muda (film yang tidak mendidik).
Akhirnya kita renungkan dan menghayati kata pepatah “jika secara keseluruhan kita menyaksikan sebatang pohon tumbang karena topan, maka janganlah kiata mengutuk topan itu semestinya kita tunjukkan pada pohon itu sendiri, karena kebusukan bagian dalamnya.
Posting Komentar