Al-Qur'an sebagai gugusan nilai global, harus dipandang secara kontekstual. Mulai diturunkannya sesuai dengan gerak zaman pada setiap penerima pesannya, dan pembagian diturunkan di Mekkah dan Madinah, adalah gambaran sederhana betapa Al-Qur'an harus dilihat sebagai teks berjalan (on going process) meski berasal dari sumber yang trasendent.
Dengan Al-Qur'an seorang Muslim bukan saja melihat 'relitas ultima', tetapi terdapat prinsip-prinsip tentang alam, manusia, makhluk hidup, dan aktifitas sosial lainnya. Dan itu meniscayakan spirit menggali pesan wahyu yang terbungkus dalam ribuan ayat Al-Qur'an.
Adalah Sulaiman al-Kumayi, bersemangat mengajak kita untuk dapat merasakan kenikmatan yang diberikan Allah lewat Al-Qur’an ditengah-tengah perjalanan hidup kita sebagai seorang muslim di dunia ini dengan bukunya yang berjudul Hari-Hari Dalam Naungan Al-Qur'an ”memaknai ujian hidup dengan Al-Qur'an”.
Buku ini berisi pesan-pesan rohani dan akan membantu kita sebagai pembacanya memperoleh anugerah dan berkah di setiap hari yang akan kita lalui. Nampakya pengarang menyadari betul, betapa tuntunan Al-Qur'an, bukan saja penting untuk disampaikan, tapi juga bimbingan yang bisa jadi sangat bermanfaat untuk kita sebagi seorang Muslim.
Materi yang disuguhkan oleh Sulaiman Al-Kumayi sangat dekat dengan keseharian kita. Penulis juga ingin memandu kita mengarungi hari-hari dengan keyakinan yang teguh, penuh rasa syukur, ikhlas, sabar, zikir, merenungi ujian dan cobaan, intropeksi diri, prasangka baik, senantiasa memaafkan, bebas dari rasa dendam, menyambung silaturrahim dan membantu sesama.
Etika keseharian yang sedianya kita gunakan pun tidak lepas dibahas oleh penulisnya. Apalagi dalam membaca dan memahami makna musibah atau ujian yang kita hadapi, penulis (dalam bukunya) memberikan guide bagi kita selama 86 hari.
Kemasan bahasanya pun terkesan sedekat mungkin dengan pemahaman semua lapisan masyarakat. Pembaca pun dibuat santai mencerna materi yang diketengahkan.
Satu contoh, pada hari ke-10 Sulaiman Al-Kumayi dengan dasar dalil al-qur’an surat an-nisa’ [4]: 9 dan surat al-baqarah [2]: 216, memerintahkan kita untuk selalu berfikir positif (husn al-zhan) kepada Allah. Caranya, berpikir bahwa apa pun yang kita terima, itulah terbaik bagi kita, sekalipun itu berupa penderitaan atau sesuatu yang sangat bertentangan dengan keinginan kita. Kerana, pada haikatnya apa yang sudah diputuskan Allah untuk kita itulah yang terbaik bagi kita.
Sulaiman al-Kumayi mengajak pembaca kepada naungan Al-Qur'an. Dengan hidangan yang membangkitkan selera; diksi yang memikat, aktualitas masalah, memberi solusi problem sosial dan ilustrasi yang tepat sasaran. Buku ini, enak dibaca dan perlu.
*Penulis adalah Mahasiswa Tafsir Hadits Fakultas Ushuluddin Program Khusus (FUPK) IAIN Walisongo Semarang., aktif di PWC (Pena walisongo center ) dan sebagai pegiat di REPLIKA .Com.
Nama buku : Hari-Hari Dalam Naungan Al-Qur'an, "Memaknai Ujian Hidup".
Pengarang : Sulaiman al-Kumayi
Penerbit : Erlangga, Jakarta.
Cetakan : Pertama, 2008.
Voleme : xii+244 Halaman.
Posting Komentar