Resentator: Muhammad Abu Nadlir,S.Th.I
“Kullu Mauludin Yuladu ‘ala Fithrah”, sebuah petikan dari sebuah hadist Nabi Muhammad S.A.W yang menjelaskan bahwa “Setiap Anak yang baru lahir itu dalam keadaan Suci”. Hadist yang menunjukkan bahwa setiap anak yang dilahirkan ke dunia ini adalah suci jiwa raganya dan dosa, karena seorang anak yang baru dilahirkan tidak mempunyai satu titik pun kesalahan yang dilakukannya.
Anak merupakan sebuah anugrah yang tiada duanya bagi orang tua, apalagi bagi mereka yang mendapatkannya secara “alami”. Mengingat sebagian dari orang tua ada yang mendapatkannya melaui adopsi, bayi tabung dan lain sebagainya. Maka sangat bersyukurlah bagi mereka yang telah mendapatkan nikmat mengandung dengan susah payah dalam rentang waktu lebih sembilan bulan dan proses melahirkan yang menurut para ibu yang mengalaminya, terasa sakit luar biasa dan jarang dijalaninya dengan mempertaruhkan nyawa.
Istilah suci atau Fithrah tidak selamanya “melekat” pada diri seorang anak, apalagi ketika mereka dewasa. Inilah tugas yang harus diemban orang tua agar seorang anak benar-benar menjadi sholih maupun sholihah.
Apalagi melihat kondisi globalisasi saat ini, perkembangan sosial dan komunikasi yang akan selalu bergerak maju, maka sangat perlu sebuah ajaran-ajarn yang mendidik bagi anak agar siap menghadapi kemajuan dunia ini. Dan salah satu caranya adalah dengan penanaman akhlaq dan agama.
Seperti yang diutarakan oleh Dr. Abdullah Nashih Ulwan, ketika anak itu dilahirkan, maka akan menunjukkan hakikat esensial bagi orang tua untuk memperhatikan anak semenjak ia dilahirkan. Dengan demikian, ketika anak dapat membuka matanya, melihat alam sekitarnya, berproses dalam keluarga barunya dan menemukan dirinya dalam sebuah keluarga muslim yang menerapkan Islam, melaksanakan kewajiban syariat, dan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan orang tuanya merupakan perintah syara’ dan sunnah Rasulullah S.A.W.
Dan salah satu referensi yang bisa digunakan oleh orang tua adalah buku dengan Judul Tips-Tips Hebat Fiqh Parenting karya Babiatul Muchlisin Asti, sebuah buku yang memberikan cacatan dan guide bagi orang tua dalam mendidik anak secara luar dan dalam.
Dalam buku ini Babiatul Muchlisin Asti memaparkan tentang tahapan orang tua dalam memupuk agama dan akhlaq pascakelahiran anak. Antara lain; Menyambut kelahiran anak dengan penuh suka cita, Menggemakan Adzan dan Iqamat di telinganya, Jangan lupakan Tahnik, Sunnah mencukur rambut bayi, member nama yang bermakna mulia, menunaikan Aqiqah untuk anak, mengkhitankan anak, dan menyempurnakan susuan anak. Apa yang dijelaskan oleh penulis banyak mengacu pada Al-Qur’an dan Hadist dan juga sangat sesuai dengan nilai-nilai agama, akhlaq dan sosial.
Sebuah contoh, pada halaman 121-122, Ketika penulis menjelaskan tahapan menyambut kelahiran anak dengan penuh suka cita. Suka cita (syukur) ini selain mempunyai makna termanifestasinya dari pengakuan bahwa anak merupakan nikmat dan karunia dari Allah, juga mempunyai makna tertaburnya benih kebaikan rasa hormat-menghormati, baik kepada orang tuanya maupun masyarakat sosial.
Dari buku ini, diharapkan, ketika anak telah terbiasa dengan kebiasaan-kebiasaan yang Islami, maka anak akan mengetahui dan memahami dengan didikan Islam serta tertanamkannya makna akhlaq dihatinya.
Nama Buku : Tips-Tips Hebat Fiqh Parenting
Penulis : Badiatul Muchlisin Asti
Cetakan : Pertama, Juli 2010
Penerbit : iN-Books dan Diva Press Jogjakarta
Tebal : 282 Halaman
Harga : Rp. 32.300,-
Posting Komentar