v Asbabun Nuzul
Surat
al-Takatsur
Ibnu Hatim yang bersumber dari Ibnu
Buraidah meriwayatkan bahwa ayat ini (1-2) turun berkenaan dengan dua kabilah
Anshar, bani Haritsah dan Bani Harits yang saling menyombongkan diri dengan
kekayaan dan keturunannya. Mereka saling Tanya: “Apakah kalian mempunyai
pahlawan yang segagah dan secekatan si fulan?” mereka saling
menyombongkan diri dengan kedudukan dan kekayaan orang-orang yang masih hidup.
Mereka juga saling mengajak pergi ke kuburan untuk menyombongkan kepahlawanan
golongannya yang sudah gugur, dengan menuju ke kuburannya.
Ayat ini (1-2) turun
sebagai teguran kepada orang-orang yang hidup bermegah-megahan sehingga
ibadahnya kepada Allah terlalaikan.
أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ (1) حَتَّى زُرْتُمُ
الْمَقَابِرَ (2) كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ (3) ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ
(4) كَلَّا لَوْ تَعْلَمُونَ عِلْمَ الْيَقِينِ (5) لَتَرَوُنَّ الْجَحِيمَ (6)
ثُمَّ لَتَرَوُنَّهَا عَيْنَ الْيَقِينِ (7) ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ
النَّعِيمِ (8)
Memperbanyak sesuatu (bermegah-megahan) telah melalaikan kamu, (1). Sampai- sampai (sehingga) kamu masuk
ke dalam kubur, (2). Janganlah
begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), (3). dan janganlah begitu,
kelak kamu akan mengetahui, (4). Janganlah
begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, (5). niscaya kamu
benar-benar akan melihat Jahiim, (6). dan sesungguhnya kamu benar-benar
akan melihatnya dengan 'ainul yaqin, (7). kemudian kamu pasti akan ditanyai
pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan/perbanyak di dunia), (8).
v Kosakata
Alha berarti melengahkan, mengabaikan, melalaikan.
At-Takatsur berarti banyak. Kata at-Takatsur menurut bahasa arab
menggambarkan adanya dua pihak atau lebih. Jadi, at-Takatsur diartikan
perlombaan dengan orang lain dalam hal memperbanyak sesuatu.
Hatta berarti sampai-sampai, sehingga.
Zurtum berarti mendatangi, memasuki.
Ilm al-Yaqin berarti ilmu yakin/pasti.
Jahiim berarti siksaan, neraka.
Ain al-Yaqin berarti penglihatan
yang pasti.
An-Naim berarti kenikmatan.
v Pesan
Surat al-Takatsur
Keinginan
manusia untuk bermegah-megahan/memperbanyak sesuatu dalam soal duniawi, sering melalaikan
manusia dari tujuan hidupnya. Dia baru menyadari kesalahannya itu setelah maut
mendatanginya; manusia akan ditanya di akhirat tentang nikmat yang
dibangga-banggakannya.
Surat
ini mengemukakan celaan dan ancaman terhadap orang-orang yang bermegah-megahan
dengan apa yang diperolehnya dan tidak membelanjakannya di jalan Allah. Mereka
pasti diazab dan pasti akan ditanya tentang apa dan untuk apa mereka bermegah-megahkan.
Posting Komentar